 |
Ket Foto: Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan. |
Mediaapakabar.com - Terkait adanya imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai cuaca panas ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah Sumatera Utara (Sumut).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumut mengimbau masyarakat menggunakan pelindung kulit seperti sunblock atau sunscreen, topi, kacamata juga payung.
“Cuaca panas ini bisa memang karena fenomena alam bisa sampai 36,5 derajat celcius. Maka masyarakat harus jaga diri,” kata Kepala Dinas (Kadis)Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan pada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Menurut Alwi, cuaca ekstrem bisa mengganggu kesehatan bila masyarakat berlama-lama terpapar dengan matahari.
“Oleh karena ini kita mengimbau pada masyarakat supaya masyarakat tidak terpapar langsung dengan matahari. Kalau memang harus keluar ruangan pakai payung atau pakai krim sunblock sehingga mengurangi paparan sinar matahari, pakai payung atau topi sebagai pelindung diri,” jelasnya lagi.
Cuaca panas ini, sambung Alwi, diingatkan pada masyarakat untuk mengonsumsi air dengan cukup paling tidak 2 liter satu hari.
“Karena ini (panas) terjadi penguapan yang lebih tinggi. Selanjutnya makan bergizi, buah-buahan dan sayuran. Memang secara umum dampak pada penyakit untuk masyarakat belum ada tapi masih keluhan gerah saja yang membuat gak nyaman di dalam rumah,” ungkapnya.
Saat ditanyakan apa akibatnya bila berlama-lama terkena sengatan panas pada cuaca ekstrem ini. Alwi mengatakan bisa berdampak ringan sampai berat. Dimana dampak ringan hanya terasa panas atau gerah.
“Jadi kalau yang paling berat itu bisa heatstroke yang menyebabkan orang tidak sadarkan diri dan bisa menyebabkan kematian. Sehingga pada kondisi cuaca ini, yang paling rentan adalah untuk orang tua atau lansia. Jadi kalau tidak terlalu penting di rumah saja atau dalam ruangan saja,” pungkasnya. (MI/MC)
