Panglima TNI: Evakuasi Jenazah Pratu Arifin Korban KKB Rampung Besok

REDAKSI
Selasa, 18 April 2023 - 21:47
kali dibaca
Ket Foto: Evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin, seorang prajurit TNI yang gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diperkirakan akan selesai, Rabu (19/4/2023) besok.

Mediaapakabar.com
Evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin, seorang prajurit TNI yang gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diperkirakan akan selesai, Rabu (19/4/2023) besok.

Pratu Miftahul disebut terperosok ke jurang sedalam 15 meter dalam kontak senjata dengan KKB, di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).


"Karena posisinya 15 meter di jurang, sehingga kami usahakan besok pagi mudah-mudahan bisa terangkat," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat memberikan keterangan pers di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Selasa (18/4/2023).


Saat ini, Yudo mengatakan ia mengerahkan tim dan personel untuk melakukan evakuasi jenazah Pratu Miftahul. Hal ini diperlukan, untuk mengamankan lokasi evakuasi aman dari serangan. Pasalnya, kata Yudo, tempat itu merupakan titik persembunyian KKB.


"Kami jaga tempat evakuasi aman dari serangan KST, karena di situ memang tempat lokasinya mereka bertahan," ujarnya.

Advertisement


Selain evakuasi, Yudo mengatakan tim itu juga akan bertugas untuk mencari keberadaan empat personel yang hilang kontak sejak serangan KKB, Sabtu lalu.


"Kami datangkan tim baru untuk mencari [empat personel TNI yang hilang] sekaligus untuk evakuasi jenazah Pratu Miftahul," pungkasnya. 


Hilang kontak dengan 4 prajurit

Panglima TNI mengaku masih belum bisa berkomunikasi dengan empat anggotanya yang dinyatakan hilang saat kontak senjata dengan KKB dalam operasi penyelamatan Pilot Susi Air Philip Mertens.


"Lost contact istilahnya, kami belum ada kontak," kata Yudo.


Sebenarnya, kata Yudo, tiap tim pasukannya dibekali alat komunikasi. Namun hingga kini, mereka belum dapat menghubungi empat anggotanya yang hilang tersebut.


"Mereka akan dibekali, setiap tim ada [alat] komunikasinya, namun ini masih belum terkonfirmasi dari mana," ucapnya.


Yudo menduga, empat personel itu sedang dalam pelarian untuk menyelamatkan diri ke tempat aman. Pasalnya, wilayah yang menjadi lokasi kontak senjata, diduga KKB masih berada di situ.


"Kami tetap mencari mereka, atau mungkin mereka saat menyelamatkan diri masih takut bahwa di situ masih ada KST (Kelompok Separatis dan Teroris)," ujarnya. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini