Ket Foto: Ruang Bupati Meranti disegel setelah operasi tangkap tangan saat KPK mengamankan 25 pejabat strategis. |
Mediaapakabar.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan kali ini menjaring Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. Sebanyak 25 orang diamankan dalam peristiwa itu, termasuk Sekda dan Kadis.
Di antara puluhan orang yang turut diamankan, dipastikan bahwa sejumlah pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti dan pihak swasta juga terlibat dalam kasus ini.
“Sejauh ini tim KPK mengamankan 25 orang,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan resmi, Jumat (7/4/2023).
“Dari Bupati, Sekda, kepala dinas dan badan, kepala bidang, dan pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti serta ajudan Bupati dan pihak swasta,” imbuhnya.
“Tim KPK masih terus dalami dengan melakukan permintaan keterangan terhadap para terperiksa,” sambung Ali. Pernyataan Ali sekaligus membenarkan pernyataan sebelumnya bahwa puluhan orang pejabat strategis dan pihak swasta turut terlibat dalam OTT Bupati Meranti.
Dalam pernyataan terpisah, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil diduga terlibat dalam penerimaan suap terkait pengadaan jasa umroh. “Suap pengadaan jasa umroh. Itu yang terlihat di awal. Selanjutnya kami kembangkan,” ujar Nurul Ghufron melalui pesan singkat, Jumat (7/4/2023).
Menurut pemaparan Ghufron, skema dugaan penerimaan suap yang dilakukan oleh Adil adalah memangkas Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan sebesar lima hingga sepuluh persen.
“Pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan (UP dan GUP). Dipotong 5-10 persen,” jelas Ghufron.
Sore hari ini, Jumat (7/4/2023) seluruh pihak yang terjaring direncanakan akan hadir ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Sore baru tiba di Jakarta. Estimasi antara jam 16.00 atau 17.00 WIB,” kata Ali Fikri. (CNNI/MC)