Momen Ramadhan dan Lebaran Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

REDAKSI
Sabtu, 08 April 2023 - 04:57
kali dibaca
Ket Foto: Ilustrasi.

Mediaapakabar.com
World Economy Forum 2023 memprediksi akan ada resesi pada tahun ini. Posisi Indonesia terbilang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen di 2022 dan diperkirakan mencapai 5 persen di 2023. Ditambah, pola konsumsi masyarakat Indonesia diperkirakan naik menjelang lebaran.

Managing Director and Chief Economist DBS Group Taimur Baig menyampaikan, bahwa Indonesia dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.


Terlihat dari keunggulan Indonesia yang tidak terlalu bergantung pada sistem ekonomi global.  Selama 20 tahun terakhir, perbandingan antara utang dan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tergolong cukup sehat.


"Ditambah lagi, tidak seperti Amerika, India, dan negara Eropa lainnya yang bisa mencapai angka rasio hutang dan PDB mereka hingga 100 persen karena berbagai krisis yang harus mereka tanggulangi," ungkapnya.


Head of Research DBS Group Maynard Arif memperkirakan, momentum Ramadhan dan Lebaran secara umum memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Terutama dalam mendorong konsumsi masyarakat. Meliputi konsumsi makanan dan minuman, transportasi, serta restoran dan hotel yang juga meningkat.


"Sejalan dengan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan pelonggaran pembatasan oleh pemerintah, termasuk kebijakan mudik," jelas Maynard.


Apalagi terdapat kecenderungan semarak Lebaran dan mudik tahun ini cenderung kembali normal. Dibandingkan Lebaran pada 2020 hingga 2022 yang masih dalam pembatasan mobilitas. Oleh sebab itu, akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah akan menjaga resiliensi pertumbuhan ekonomi dengan sejumlah strategi. Yakni menetapkan 16 priority economy deliverables yang terbagi dalam tiga strategic focus. Yaitu recovery, rebuilding, digital economy, dan sustainability.


Selain itu, indikator perekonomian nasional menunjukkan angka-angka yang cukup baik. Sehingga, kecil kemungkinan Indonesia terkena resesi global dalam waktu dekat.


"Saya pastikan 97 persen resesi global tidak mampir ke Indonesia, itu berdasarkan data," ucap Airlangga. (JP/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini