Mediaapakabar.com - Suasana duka menyelimuti keluarga Sugiman (55) dan istrinya Masrini (45) di Jalan Selamat Lingkungan 7, Kelurahan Sitirejo 3, Kecamatan Medan Amplas, Selasa (18/4/2023).
Tangis keluarga dan jiran tetangga pecah, saat iring-iringan mobil membawa 6 jenazah tiba di kediaman keluarga korban, sekitar pukul 14.00 WIB.
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah milik Sugiman, Selasa (18/4/2023) pagi, merenggut 6 nyawa sekaligus. Lima anak dan satu menantunya tewas dalam musibah itu.
Satu per satu mobil jenazah didatangi Sugiman untuk melihat anak dan menantunya untuk yang terakhir kalinya. Tak sanggup dia menahan tangis, kala mobil jenazah dibuka dan melihat anggota keluarganya sudah terbungkus kain kafan.
Salah seorang tetangga korban bernama Rahman mengatakan, secara pribadi korban meninggal dunia diakuinya memiliki kepribadian yang baik.
“Bukannya muji, yang meninggal ini memiliki kepribadian yang baik. Alim-alim anaknya,” ujarnya.
Rahman mengatakan, kejadian berawal saat seluruh penghuni rumah sedang tidur usai menyantap makan sahur dan melaksanakan Solat Subuh. Saat itu Sugiman pergi belanja ke pasar, dan mengunci rumah dari luar.
“Penyebabnya korsleting listrik. Kipas angin mereka yang ada di lantai 1 rumah terbakar, kemudian api membesar dan merembet ke lantai 2,” sebutnya.
Dikatakan Rahman, sejumlah orang yang berada di dalam rumah sempat berusaha menyelamatkan diri saat api mulai membesar. Namun, tak ada satupun dari mereka yang tahu dimana Sugiman menyelipkan kunci rumah.
“Jadi ada 6 orang yang meninggal karena terbakar. Sementara korban selamat karena melompat dari lantai dua rumah, saat ini sedang dirawat di RS Bhayangkara Medan,” ucapnya.
Ratusan pelayat hadir di rumah keluarga, tempat para korban disemayamkan, mulai dari jiran tetangga, pihak kelurahan dan kecamatan. Mereka turut bersedih, sesekali memeluk dan menyampaikan belasungkawa kepada Sugiman dan Masrini.
Setelah menjalani rangkaian penyambutan, 6 jenazah kemudian disholatkan dengan cara memarkirkan mobil jenazah. Para jamaah kemudian membuat barisan di jalan untuk menyolatkannya.
Camat Medan Amplas Andrew Fransiska Ayu yang Hadi di rumah duka mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga keluarga kita yang meninggal dunia ditempatkan di Surga, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Titip salam dari Bapak Wali Kota Medan,” ucapnya.
Fransiska kemudian meminta pihak kelurahan untuk mempermudah keluarga korban dalam mengurus berkas yang ikut terbakar dalam musibah. Dia meminta pihak kelurahan tidak mempersulit dan jangan ada kendala.
“Tolong dibantu untuk semua pengurusan surat-surat,” tukasnya.
Usai disholatkan, keenam jenazah kemudian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) keluarga di kawasan Tanjung Morawa.
Adapun identitas keenam korban tewas yakni M Bima Daka (16), Mena Zaswari (13), Ayu Sekar Wangi (17), Daivet Nur Anazam (11), Syamsudin Lukman (5) dan menangkap korban atas nama Bambang Pratama (28).
Sementara dua orang mengalami luka bakar yakni Riski Maisarah (27) dan Suci Atika (25). Selanjutnya lima orang selamat masing-masing Sugiman (55), Masrini (45), Saniah Putri (23), serta anak kembar mereka Nuha dan Nura yang berusia 8 bulan. (MI/MC)