Heboh! Menteri Keuangan Israel Desak Musnahkan Kota Palestina

Aris Rinaldi Nasution
Sabtu, 04 Maret 2023 - 13:47
kali dibaca
Ket Foto: Kerusakan di Hawara, Palestina.

Mediaapakabar.com
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dikecam setelah melontarkan desakan untuk memusnahkan satu kota di Palestina. Kota yang disebut 'akan' dimusnahkan itu adalah Huwara.

Dilansir detikNews dari AFP, Sabtu (4/3/2023) Smotrich melontarkan desakan itu pada Rabu (2/3) lalu, beberapa hari setelah dua orang pemukim Israel ditembak mati di kota Huwara. Usai penembakan itu, ratusan pemukim Yahudi menyerang kota Huwara di Tepi Barat itu.


"Saya pikir Huwara perlu dimusnahkan," kata Smotrich.


Dia menegaskan, Israel harus melakukan pemusnahan kota itu.


"Saya pikir Negara Israel harus melakukannya," cetusnya.


Belakangan, dia menuliskan di Twitter bahwa dia "tidak bermaksud memusnahkan Huwara, tetapi hanya bertindak dengan cara yang ditargetkan terhadap para teroris".


Pernyataan menteri Israel itu lantas membuat heboh. Kecaman dari Arab Saudi dan Qatar datang.


Kementerian Luar Negeri Saudi mengutuk pernyataan tersebut dan menyampaikan "penolakan total terhadap pernyataan rasis dan tidak bertanggung jawab seperti itu, yang mencerminkan kekerasan besar-besaran dan ekstremisme yang dilakukan oleh entitas pendudukan Israel terhadap saudara-saudara Palestina."


Kutukan keras juga disampaikan pemerintah Qatar yang menyebut komentar Smotrich sebagai "kebencian dan provokatif" dan menganggapnya sebagai "hasutan serius untuk kejahatan perang".


Pada hari Rabu lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga menyebut komentar tersebut "tidak bertanggung jawab dan "menjijikkan".


Baik Arab Saudi maupun Qatar tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.


Diketahui bahwa Israel berharap untuk memperluas kesepakatan normalisasi yang diumumkan pada tahun 2020 dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko.


Riyadh telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya akan berpegang pada posisi Liga Arab yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak menormalisasi hubungan dengan Israel, sebelum konflik dengan Palestina diselesaikan.


Tapi Saudi belakangan menunjukkan tanda-tanda keterbukaan yang lebih besar terhadap Israel. Tahun lalu, pemerintah Saudi mengumumkan pencabutan pembatasan penerbangan pada pesawat yang bepergian dari dan ke Israel. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini