Mediaapakabar.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya dalam meningkatkan sistem administrasi dan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai program yang telah dijalankan memberikan pencapaian yang penting dan memperoleh penghargaan baik pada tingkat regional maupun nasional pada tahun 2022.
Demikian disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Tahun Anggaran 2022 saat Sidang Paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (29/3). Hadir sebagai pimpinan rapat, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani serta empat pimpinan dewan lainnya. Turut mendampingi Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho serta para pimpinan OPD.
Adapun capain yang diperoleh selama periode 2022 sebanyak 14 penghargaan, di antaranya Penghargaan gerakan ekonomi kreatif nasional (Gekrafs) oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Indeks pencegahan korupsi tertinggi dari Komisi Pemberantasan Korupsi dengan kategori pemerintah daerah dengan sektor indeks monitoring, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI karena dinilai telah berhasil atas implementasi rencana aksi dalam laporan keuangan tahun anggaran 2021 dengan total raihan 8 kali secara berturut dari tahun 2014.
Serta berbagai penghargaan lainnya seperti Growing Indonesian’s Digital Ecosystem untuk pelayanan terbaik, Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Penghargaan atas komitmen pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), Penghargaan penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan (P.21), anugerah KPAI 2022 atas komitmen terhadap perlindungan anak, Anugerah Meritokrasi yang kedua setelah 2021, Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi, Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman, dan lainnya.
“Penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Utara masa jabatan 2019-2023, telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja setiap tahunnya, dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019-2023 yang menjadi pedoman dalam menyusun program dan kegiatan di masing-masing perangkat daerah untuk mewujudkan visi Sumatera Utara yang Maju, Aman dan Bermartabat,” jelasnya.
Untuk laporan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) periode 2022 Gubernur menyampaikan besaran pendapatan tahun tersebut sebesar 101,1%, dimana dari target Rp12.459.352.172.672, realisasinya sebesar Rp12.596.009.416.643. Hal ini berbeda dengan periode 2020 yang cenderung mengalami penurunan akibat bencana Covid-19 yang melanda dunia. Namun mulai meningkat sejak 2021 dan 2022, melalui program pemulihan ekonomi.
Kemudian belanja daerah yang dialokasikan sebesar Rp13.395.006.196.440, terealisasi sebesar Rp12.506.831.309.685 atau 93,37%, dimana arahnya masih dalam upaya pemulihan ekonomi dampak Covid-19, disamping prioritas pembangunan yang telah ditetapkan di Sumatera Utara dengan kondisi jumlah penduduk mencapai 15.115.206 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2021-2022 sebesar 1,21%.
“Selanjutnya kami laporkan indikator makro pembangunan provinsi sumatera utara kurun waktu 2019- 2023. Pertumbuhan ekonomi secara makro kinerja perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73%, meningkat dibanding capaian tahun 2021 sebesar 2,61%. Bahwa pertumbuhan ekonomi ini cukup lumayan karena kondisi perekonomian masih terasa dampak Covid-19, sehingga pencapaian normal di berbagai sektor masih terasa lambat,” lanjut Gubernur.
Selanjutnya jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 sebanyak 1.262.090 jiwa atau sebesar 8,33% dari total penduduk Sumatera Utara. Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan kondisi pada September 2021 sebanyak 1.273.070 jiwa atau sebesar 8,49% dari total penduduk.
“Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 10.980 jiwa pada periode september 2021- september 2022, dengan penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,16 poin. Pencapaian ini merupakan hasil kerjasama semua pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang menjalankan program pemulihan ekonomi melalui bantuan sosial, bantuan langsung tunai serta intervensi dalam rangka menjaga daya beli masyarakat,” jelasnya lagi.
Setelah menyampaikan laporan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah seperti pendidikan dan kesehatan, Gubernur mengatakan bahwa persentase panjang jalan provinsi dalam keadaan mantap pada tahun 2021 sebesar 76,37%, mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 80,57%. Termasuk pembangunan jembatan provinsi dalam kondisi baik pada tahun 2022 sebesar 84,15%, dengan kondisi keadaan yang sama pada akhir tahun 2021 sebesar 84,15%. Begitu juga dengan persentase pembinaan cabang olahraga pada tahun 2021 sebesar 92%, pada tahun 2022 naik sebesar 96,87%.
“Selanjutnya kami sampaikan capaian kinerja urusan kelautan dan perikanan. Produksi perikanan tangkap pada tahun 2021 sebanyak 420.419,65 ton, pada tahun 2022 produksi perikanan tangkap sebanyak 449.571,7 ton. Dengan demikian terjadi peningkatan produksi perikanan tangkap di provinsi sumatera utara tahun 2022,” tambahnya.
Selain itu, urusan pertanian yang masih dalam upaya peningkatan ketahanan pangan, Gubernur menyampaikan data produksi padi pada tahun 2022 sebesar 3.986.057 ton, meningkat dibandingkan pada tahun 2021 sebesar 3.906.872 ton. Jumlah produktivitas padi pada tahun 2022 sebesar 5,36 ton/hektare, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 sebesar 5,20 ton/hektare.
“Beberapa hal yang telah disampaikan diatas, baik yang mampu direalisasikan sesuai target maupun yang belum memuaskan, merupakan akumulasi kerja keras semua pihak, mulai dari proses perencanaan, penganggaran maupun implementasi pelaksanaan program dan kegiatan, serta pengawasan dari semua lembaga fungsional dan masyarakat. Untuk kedepan, perlu diantisipasi beberapa kerja besar, antara lain pemilihan kepala daerah dan tuan rumah pekan olah raga nasional (PON),” sebut Gubernur.
Sebagai penutup, Gubernur menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf bila kinerja yang diperoleh selama masa jabatan lima tahun belum dapat memuaskan semua pihak, mengingat LKPj kali ini adalah yang terakhir di periode kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, yang akan berakhir September mendatang.
Usai penyampaian LKPj, selanjutnya pimpinan sidang Rahmansyah Sibarani menyampaikan terima kasih atas laporan Gubernur tersebut dan akan mengagendakan rapat selanjutnya guna membahas sekaligus memberikan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan. Rapat tersebut kemudian ditutup dengan penyerahan dokumen LKPj Gubernur Sumataera Utara, Akhir Tahun Anggaran 2022 kepada pimpinan dewan. (MC/RED)