2 Kelompok Buruh Nyaris Bentrok di Hotel Grand Inna Medan

REDAKSI
Senin, 20 Maret 2023 - 19:56
kali dibaca
Ket Foto: Massa saat berkumpul di lokasi. 

Mediaapakabar.com
 - Musyawarah Daerah (Musda) FSPTI-KSPSI (Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia) – (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yang berlangsung di Hotel Grand Inna Jalan Balai Kota, Medan, Senin (20/3/23) nyaris ricuh.

Keributan berawal saat kubu FSPTI kubu Mbelin Brahmana menggelar musyawarah daerah di hotel tersebut. Namun, massa dari Timbul Limbong menganggap FSPTI SPSI Sumut versi Mbelin Brahmana menggelar musda ilegal.


“Bubarkan SPSI ilegal. Kepada polisi, kalau mereka tidak bubar, kami tidak akan pulang dan masuk ke dalam,” ujar salah seorang massa.


Usai berorasi, kepada sejumlah wartawan Timbul mengatakan, kedatangan pihaknya untuk menegakkan kebenaran, bukan untuk gagah-gagahan.


“Kehadiran kami di sini karena adanya suatu acara dari oknum yang menyatakan mereka SPTI dan mengadakan Musda,” ujarnya.


Menurut Timbul, selama ini mereka diam bukan berarti mengalah. Mereka hanya mencari kebenaran, mungkin inilah cara yang bisa mereka lakukan.


“Kami SPTI di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan bukan Kementerian Hukum dan HAM,” tegasnya.


Aksi ini sempat memicu kemarahan FSPTI-SPSI yang sedang menggelar Musda di dalam hotel Grand Inna. Bahkan, kedua kelompok ini nyaris ricuh. Puluhan personel kepolisian langsung bersiap siaga untuk mengamankan situasi.


Aksi saling ejek dengan melontarkan kata tidak senonoh pun terdengar dari kedua belah pihak. Selang beberapa menit, polisi mulai mengamankan situasi dan sempat melakukan mediasi diantara kedua belah pihak.


Hasilnya, Timbul pun mengarahkan anggotanya untuk menyudahi aksi dan meninggalkan lokasi. Dengan catatan, bahwa Musda oknum di dalam hotel tidak berlangsung.


Namun, kelompok buruh yang menggelar Musda di bawah kepemimpinan Mbelin Brahmana enggan memberikan komentar, hingga massa di luar hotel membubarkan diri. (MI/MC)


Share:
Komentar

Berita Terkini