![]() |
Ket Foto: Ilustrasi. |
Mediaapakabar.com - Sampai H-1 Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, PSMS Medan masih belum bisa mendaftar sebagai voters untuk KLB tersebut. Manajemen tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut menuding Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menjadi sosok yang menghalangi mereka hingga tak bisa mendaftar.
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, mengatakan saat ini pihaknya sedang berada di meja panitia pendaftaran, namun oleh panitia mereka diminta untuk menghubungi Yunus Nusi terlebih dahulu.
"Iya betul (panitia tidak bolehkan PSMS mendaftar) ini sedang di meja panitia, tidak ada alasannya, cuma diminta untuk ngomong sama Yunus dulu, Sekjen PSSI, Yunus Nusi tidak bisa dihubungi," kata Mulyadi Simatupang dilansir dari detikSumut, Rabu (15/2/2023).
Padahal menurut Mulyadi, tidak ada hubungan antara Yunus Nusi dengan proses pendaftaran tersebut. Karena mereka diundang oleh PSSI untuk ikut Kongres.
"Tidak ada hubungan dengan Yunus Nusi, kami ini PSMS diundang oleh PSSI, kan ada PSMS jadi kami mau daftar, tapi panitia ini tidak ada yang ngasih kita daftar," ujarnya.
Panitia tidak memberikan penjelasan terkait kenapa harus menemui Yunus Nusi terlebih dahulu baru bisa daftar. Padahal PSSI bukan lah milik pribadi orang-orang tertentu.
"(Panitia) lari-lari, yang ini lah, yang itu lah, tidak ada ngasih alasan apapun, coba dihubungi Sekjend, nggak ada hubungan sama Sekjend kami bilang, kami mau daftar, ini kan PSSI bukan milik pribadi, dan sampai saat ini kita masih di sini," ucapnya.
Sehingga dia menuding bahwa Yunus Nusi lah sosok yang menghalang-halangi mereka untuk mendaftar sebagai voters. Yunus Nusi sendiri tidak bisa dihubungi dan mereka sendiri sudah membawa mandat untuk peserta Kongres.
"Iya saya rasa iya (Sekjend) PSSI yang menghalangi PSMS daftar), kami disuruh ketemu dulu sama Yunus Nusi, sementara Yunus Nusi dihubungi tidak bisa, padahal kita bawa mandat untuk daftar, harusnya kita dikasih daftar," sebutnya.
Saat ditanya soal apakah mempolisikan PSSI akan tetap mereka tempuh seperti narasi di awal, Mulyadi menuturkan saat ini mereka masih berupaya untuk bisa mendaftar. Jika sampai besok tidak bisa, tidak menutup kemungkinan langkah tersebut akan mereka tempuh.
"Kita masih tetap berjuang, karena itu adalah hak kita, (kalau sampai besok tidak dibolehkan) kita akan mengambil langkah-langkah selanjutnya, yang pasti hari ini kita masih berjuang," tutupnya.
Sebelumnya, PSMS Medan mengancam akan menggugat PSSI secara perdata maupun pidana. Langkah tersebut diambil karena tidak adanya kejelasan dari PSSI terkait hak PSMS Medan untuk bisa mendaftar sebagai voters di Kongres PSSI mendatang.
Seperti diketahui, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Hingga saat ini H-2, PSMS Medan belum juga bisa mendaftar sebagai voters.
Ancaman mempolisikan tersebut disampaikan oleh Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS, Andry Mahyar Matondang. Awalnya Andry menjelaskan bahwa saat ini mereka mendatangi Kantor PSSI di Jakarta.
"Kedatangan kami tak lain untuk mempertanyakan hak kami sebagai voters. Karena kami tak kunjung bisa mendaftar secara online, makanya kami datang untuk mendaftar secara offline (datang langsung)," kata Andry Mahyar Matondang dalam keterangan yang diterima detikSumut dari manajemen PSMS Medan, Selasa (14/2/2023). (DTS/MC)