Ket Foto: Ilustrasi. |
Mediaapakabar.com - Geliat pasar modal di Sumut menunjukkan perkembangan yang cukup baik dan stabil. Bahkan, jumlah investor terus mengalami pertumbuhan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Region 5 Sumbagut Yusuf Ansori mengungkapkan bahwa jumlah investor di Sumut tumbuh hampir 50 persen secara YoY.
"Jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara per Oktober 2022 tercatat sebesar 458.286 rekening, bertumbuh 45,61% secara yoy," ungkap Yusuf, Jumat (16/12/2022).
Dikatakannya, jumlah investor terbanyak terdapat pada reksadana yang juga memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 49,92% yoy, diikuti dengan surat berharga negara dan saham.
Menariknya, Yusuf menyebutkan bahwa geliat investasi saham melaju cukup tinggi saat pandemi dibanding saat pra pandemi.
Hal ini dapat dilihat selama bulan Oktober 2022, tercatat jumlah transaksi bulanan sebesar Rp 10,42 triliun. Sementara untuk rata-rata transaksi saham dari Januari hingga Oktober 2022 mencapai Rp12,71 triliun.
"Transaksi periode Januari-Oktober tembus Rp 12,71 triliun. Angka ini meningkat 139,36% dibanding tahun 2019 (periode pra pandemi) yang tercatat sebesar Rp 5,31 triliun. Transaksi saham di Sumatera Utara saat ini menunjukkan pergerakan nilai yang cukup tinggi dibanding dengan pada saat pra pandemi," ujarnya.
Melihat peningkatan yang cukup signifikan, Yusuf menyebutkan masyarakat saat ini sudah melek investasi dengan peningkatan transaksi yang terjadi secara konsisten.
"Dapat dilihat bahwa peningkatan transaksi saham sudah terjadi secara konsisten. Hal ini juga mengindikasikan bahwa masyarakat Sumatera Utara telah menjadi lebih terliterasi akan pasar modal dan investasi saham," kata Yusuf.
Selain dari sisi investor, OJK juga mendukung perkembangan emiten dengan senantiasa mendorong perusahaan untuk melakukan IPO.
"Hingga saat ini, terdapat 11 emiten di Sumatera Utara, dengan penambahan di tahun 2022 sebanyak 2 emiten, yaitu di bulan April dan bulan Agustus 2022," pungkasnya. (DTC/MC)