Robert Kiyosaki: Saatnya Jadi Kaya Atau Miskin Seumur Hidup

REDAKSI
Jumat, 23 Desember 2022 - 11:52
kali dibaca
Ket Foto: Robert Kiyosaki. (dok Basabali.org)

Mediaapakabar.com
Robert Kiyosaki lagi-lagi membuat pernyataan yang menggemparkan soal investasi. Ia kembali menegaskan jangan pernah membeli paper asset karena itu semua hanya tipu daya.

Mengutip dari tweetnya, penulis buku populer Rich Dad Poor Dad saat menentukan apakah Anda bakal menjadi lebih kaya atau miskin semakin dekat. Ia mengungkapkan bakal ada Lehman berikutnya yang membuat banyak orang menjadi pecundang.


"Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu mau menjadi lebih kaya atau lebih miskin?" ujar Kiyosaki.


Orang-orang yang memegang emas, perak dan bitcoin kembali dikatakannya akan menjadi lebih kaya ketika The Fed, pengelola keuangan, Wall Street memutar dan mencetak triliunan dolar uang baru, yang diungkapkannya sebagai fake dollars.


"Orang yang banyak menyimpan fake dollars akan menjadi pecundang terbesar. Jangan jadi pecundang," kata Kiyosaki.


Masih menurutnya, masa itu akan segera terjadi, dan di awali dengan kejatuhan lembaga keuangan seperti layaknya Lehman. Jadi jika Anda mau kaya sekarang adalah waktunya atau kalian akan miskin 'seumur hidup' jika masih mengandalkan paper assets. 


Seperti diketahui, kejatuhan Lehman Brothers yang memicu krisis keuangan global masih menggema hingga saat ini. Krisis tersebut bahkan diidentifikasi sebagai "guncangan seismik" abad 21 dan krisis keuangan terbesar yang pernah melanda. Bahkan banyak orang sampai bunuh diri karena kehilangan pekerjaan dan terlilit utang.


Kembali ke Kiyosaki, Ia juga menyebutkan jika ekonomi global bukan pasar, dan percaya ekonomi sedang menuju bubble terbesar dalam sejarah.


"Semoga Tuhan mengampuni kita semua," jelas Kiyosaki dalam cuitannya, dikutip Jumat, (23/12/2022).


Ia juga menegaskan sejak dulu tidak pernah membeli saham, kecuali untuk perusahaan yang didirikannya. Penulis buku terkenal Rich Dad, Poor Dad ini juga keras mengatakan tidak suka apapun yang dikeluarkan oleh Wall Street, The Fed dan Treasury. (CNBC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini