Ket Foto: Longsor Malaysia telah merenggut 21 korban jiwa. (Korporat JBPM via REUTERS/KORPORAT JBPM) |
Mediaapakabar.com - Korban tewas akibat bencana longsor di perkemahan negara bagian Selangor, Malaysia bertambah menjadi 21 orang, Sabtu (17/12/2022).
Temuan itu dikonfirmasi oleh pihak berwenang kepada AFP, saat petugas penyelamat melakukan evakuasi korban tanah longsor.
Sedangkan, puluhan orang masih hilang setelah tanah longsor pada Jumat (16/12/2022) dini hari. Bencana itu terjadi di dekat kota Batang Kali di luar ibu kota Kuala Lumpur.
Para pejabat mengatakan ada lebih dari 90 orang yang masih hilang, sebagian besar dari mereka sedang tidur di tempat perkemahan dekat resor kasino pegunungan ketika tanah longsor melanda.
Pihak berwenang mengatakan 61 orang telah ditemukan selamat atau diselamatkan.
"[Dua korban] diyakini sebagai seorang ibu dan anaknya dalam keadaan berpelukan terkubur di bawah tanah", kata Norazam Khamis, direktur departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Selangor, kepada wartawan, Jumat.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengunjungi daerah itu Jumat malam dan mengatakan bantuan keuangan akan diberikan kepada keluarga korban tewas atau terluka dalam bencana tersebut.
Menteri negara bagian Selangor Amirudin Shari mengatakan semua tempat piknik dan perkemahan di negara bagian akan ditutup selama seminggu.
Tanah longsor kerap melanda sejumlah wilayah Malaysia setelah hujan lebat, yang terjadi pada akhir tahun, dan dapat terjadi setelah serangan cuaca buruk. Namun, tidak ada hujan lebat yang tercatat di daerah tersebut pada malam bencana.
Pemerintah telah memberlakukan aturan ketat pada pembangunan lereng bukit di wilayah yang berpotensi bencana longsor.
Pada bulan Maret, empat orang tewas setelah tanah longsor besar yang dipicu oleh hujan lebat mengubur rumah mereka di pinggiran Kuala Lumpur.
Salah satu insiden yang paling mematikan di Malaysia ialah tanah longsor besar pada tahun 1993, yang disebabkan hujan lebat, menyebabkan bangunan tempat tinggal 12 lantai di luar ibu kota runtuh, menewaskan 48 orang. (CNNI/MC)