Balik Sebut RI Bak Jalan Berlubang, Hati-hati Sopir Baru Bawa Masuk Jurang!

REDAKSI
Jumat, 09 Desember 2022 - 14:06
kali dibaca
Ket Foto: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengingatkan sopir yang baru bisa mengendarai mobil bisa membawa membawa seluruh penumpang masuk jurang. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Mediaapakabar.com
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menganalogikan kondisi Indonesia sekarang dengan sebuah jalan yang berlubang. Bahlil mengingatkan sopir yang baru bisa mengendarai mobil bisa membawa membawa seluruh penumpang masuk jurang.

Dalam acara rilis hasil survei Poltracking Indonesia pada hari ini, Kamis (8/12), Bahlil awalnya mengatakan untuk mempertahankan ekonomi nasional, dibutuhkan pemimpin yang teruji.


"Hanya dibutuhkan stabilitas, stabilitas dibutuhkan pemimpin yang teruji, yang kuat, kalau mau coba-coba silahkan saja. Supaya kemudian kita menanggung jawab semuanya," kata Bahlil.


Bahlil menyebut dulu Indonesia seperti jalanan yang mulus. Seorang sopir baru pun, bisa melalui jalan dengan baik. Namun, kata Bahlil, kini Indonesia bak jalan berlubang yang dihadapkan pada dua tikungan.


"Kalau dulu jalannya smooth, maka ibarat mobil Innova, sopir yang baru mau berjalan pun dengan jalan yang licin itu akan berjalan baik. Tapi kondisi hari ini jalan sedang berlubang, kemudian di depan kita ada dua tikungan," ujarnya.


Dengan kondisi jalan berlubang, ia mewanti-wanti sopir yang baru membawa kendaraan bisa membuat celaka seluruh penumpang.


"Penumpang semua akan pinggang sakit karena dia tidak bisa menghindari lubang. Ketika sopirnya tidak lagi baik untuk membuat intuisi memilih tikungan yang mana, tikungan yang lurus selamat atau tikungan yang sebelah kiri untuk kita masuk jurang, hati-hati," katanya.


"Yang masuk jurang bukan hanya sopir dengan mobilnya, tapi kita semua penumpang ini," ujar Bahlil menambahkan.


Sebagai informasi, Bahlil salah satu sosok yang mendengungkan perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan pemulihan ekonomi pasca pandemi.


Bahlil mengklaim usulan untuk menunda gelaran Pemilu 2024 berasal dari sebagian pengusaha yang ditemuinya.


"Kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini, dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik," kata Bahlil dalam acara rilis survei Indikator Politik Indonesia, 9 Januari 2022.


"Kenapa, karena mereka ini baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. Ini dunia usaha baru naik, baru mau naik tiba-tiba mau ditimpa lagi dengan persoalan politik. Jadi itu hasil diskusi saya sama mereka," sambungnya. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini