Pelajar Tewas Tawuran, Anggota DPRD Medan Minta Guru dan Orang Tua Evaluasi Pola Asuh Anak

REDAKSI
Senin, 28 November 2022 - 13:09
kali dibaca
Ket Foto: Anggota DPRD Medan Wong Chun Sen.

Mediaapakabar.com
Aksi tawuran antar pelajar kerap kali terjadi di Kota Medan. Parahnya, aksi tawuran terjadi saat para pelajar masih berseragam sekolah dan menenteng senjata tajam (sajam).  

Teranyar, seorang pelajar SMKN 9 Medan tewas saat terlibat tawuran di salah satu SPBU di Jalan Kapten Sumarsono. Mirisnya, aksi tersebut terjadi tepat saat Hari Guru Nasional, Jumat (25/11/22) kemarin.


Menanggapi hal itu, anggota DPRD Medan Wong Chun Sen mengucapkan turut turut berduka cita kepada keluarga korban.


“Ini harus menjadi pembelajaran semua pihak. Para orang tua dan tenaga pendidik harus melakukan evaluasi terhadap pola asuh, ajar dan pembentukan karakter anak. Para pelajar harus ditanamkan nilai-nilai keagamaan dalam proses tumbuh kembangnya,” ucap Sekretaris Komisi II DPRD Medan ini, Minggu (27/11/2022).


Wong Chun Sen menyebut, terkadang para orang tua merasa cukup dengan menyekolahkan anak, memberi makan dan memberi uang jajan. Namun, orang tua lupa untuk berkomunikasi dengan anak.


“Seharusnya setiap hari berkomunikasi. Mulai dari proses belajarnya, apa kendala yang dihadapi, bagaimana dengan teman-temannya dan bagaimana sekolah melakukan pengawasan terhadap anak didiknya,” kata Wong Chun Sen.


Dengan maraknya aksi tawuran, Wong Chun Sen meminta aparat penegak hukum mengaktifkan kembali patroli keliling, terutama di sentra-sentra sekolah yang kerap melakukan aksi konvoi dan tawuran.


“Yang membuat kita semakin miris dengan perilaku anak-anak sekarang adalah, mereka sudah berani membawa sajam dan mengacungkannya ke udara seraya konvoi berkeliling. Aparat penegak hukum sudah saatnya turun langsung ke sekolah untuk melakukan razia apakah anak-anak sekolah membawa senjata tajam, bila perlu lakukan tes urine untuk melacak apakah mereka sudah ikut dalam lingkaran pemakai atau pengedar narkoba,” tegasnya.


Seharusnya, lanjut Wong, para pelajar harus diedukasi bahwa prestasi yang membanggakan itu adalah ketika siswa mampu menunjukkan prestasinya lewat kemampuan belajar, olahraga atau mengikuti kompetisi bergengsi. 


Bukan karena ikut konvoi lalu diamankan polisi atau ikut kelompok begal dan berhasil mencuri sepeda motor atau tertangkap tangan karena mengonsumsi narkoba.


“Itu bukan prestasi, tapi sebuah kemunduran yang akhirnya bisa menciptakan lost generation (kehilangan generasi) potensial yang sesungguhnya ke depan adalah pemegang estafet bangsa dan negara ini kedepan,” pungkas politisi PDIP ini. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini