Nekat Antarkan Sabu 10 Kg ke Palembang, Petani Asal Lhokseumawe Diadili di PN Medan

REDAKSI
Selasa, 29 November 2022 - 20:33
kali dibaca
Ket Foto: Jaksa Penuntut Umum (JPU) Maria Tarigan ketika membacakan dakwaan di ruang Cakra 7 Pengadilan Negeri Medan, Selasa, 29 November 2022.

Mediaapakabar.com
Seorang petani asal Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Iskandar alias Is menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Pria berusia 34 tahun itu didakwa menjadi perantara jual-beli sabu seberat 10 kg dari Aceh ke Palembang.

Dalam persidangan yang beragendakan pembacaan dakwaan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Maria Tarigan mengatakan perkara bermula  sekitar pertengahan bulan Agustus 2022,  terdakwa Is menghubungi Bang Wan (dalam lidik) meminta bantuan uang untuk bayar kredit sepeda motornya kemudian dibantu oleh Bang Wan sebesar Rp500 ribu.


"Selanjutnya sekitar akhir bulan Agustus 2022 terdakwa Is dihubungi oleh Bang Wan menawarkan pekerjaan kepada terdakwa Is untuk membawa paket sabu dari Aceh ke Palembang,  dan terdakwa Is menyetujuinya," kata JPU Maria Tarigan di hadapan majelis hakim yang diketuai Lucas Sahabat Duha di ruang Cakra 7 PN Medan.


Lanjut dikatakan JPU Maria Tarigan, kemudian  pada 2 September 2022, sekitar Pukul 21.00 WIB, terdakwa dihubungi Bang Wan, lalu sepakat bertemu di Kedai Punteut, Lhokseumawe, kafe Post Coffee. 


"Dalam obrolan tersebut Bang Wan menawarkan pekerjaan kepada terdakwa untuk membawa paket sabu dari Lhokseumawe ke Palembang dengan upah per 1 kg nya sebesar Rp20 juta dan terdakwa menyetujuinya," sebut JPU Maria Tarigan.


Keesokan harinya, lanjut JPU, terdakwa dihubungi Bang Wan  menyuruh untuk standby di tempat biasa terdakwa ngopi dan sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa bertemu dengan Bang Wan di lokasi dan memberikan hp dan uang ke terdakwa Rp5 juta.


"Tidak lama kemudian, terdakwa dihubungi

Syehk Muhammad Zubaidi alias Syehk (berkas terpisah), dan mereka berangkat dari Takengon," ujarnya.


Namun, kata JPU, selama dalam perjalanan saat melintasi Sidikalang, tepatnya Jalan Lintas Kutacane-Tiga Binanga Desa Pasir Tengah Kecamatan Tanah Pinem, Dairi, mobil  yang dikendarai terdakwa dipepet oleh mobil lain dan menghadang mobil terdakwa," urai JPU Maria Tarigan.


"Setelah mobil terdakwa Is berhenti, dari mobil yang memepet, turun beberapa anggota polisi dari Polda Sumut, yang sebelumnya mendapat informasi tentang adanya peredaran narkotika jenis sabu dan akan ada pengiriman paket narkotika jenis sabu ke Palembang," sebut JPU Maria Tarigan.


Dikatakan JPU, terdakwa lalu ditangkap, dan dilakukan pemeriksaan serta menanyakan di mana sabu disimpan. Terdakwa menerangkan sabunya ada di dalam mobil di bagasi belakang.


Setelah itu, sambung JPU, petugas melakukan penggeledahan mobil dan  menemukan 1 plastik kresek warna merah yang di dalam plastik tersebut berisi 1 buah goni plastik warna putih berisi 10 bungkus plastik dalam kemasan teh cina warna hijau berisi narkotika jenis sabu 10 kg.


"Atas perbuatannya, terdakwa diancam Pidana pasal 114 ayat (2) subs Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau pidana  mati," pungkas JPU Maria Tarigan. (MC/DAF)

Share:
Komentar

Berita Terkini