![]() |
Ket Foto : Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan KTT G20 menjadi ajang 'pamer' BUMN terkait kontribusinya terhadap energi hijau. |
Mediaapakabar.com - Kementerian BUMN mengklaim momen KTT G20 menjadi sarana showcase bagi badan usaha atas kontribusinya terhadap energi hijau.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan seperti PT Bukit Asam Tbk yang bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) mewujudkan energi ramah lingkungan dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di jalan Tol Bali Mandara.
Selain Bukit Asam, PLN dan Pertamina Patra Niaga juga telah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station guna mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak KTT G20 di Bali.
Lebih lanjut, PT INKA (Persero) memproduksi bus listrik untuk transportasi umum delegasi KTT G20 di kawasan Nusa Dua.
Hal ini sebagai bentuk komitmen mendukung pemerintah untuk melakukan peralihan kendaraan dari moda transportasi berbahan bakar fosil ke kendaraan bertenaga listrik atau baterai.
Erick mengatakan dalam mendorong terwujudnya transisi energi ini, kesiapan masyarakat dan industri di Indonesia juga menjadi hal yang tidak kalah penting.
"Terbukti apa yang kita lakukan terkait transisi energi mendapat perhatian dunia. Saya baru saja mendampingi Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden Joe Biden, dan pemimpin negara besar itu memberikan dukungan penuh langkah Indonesia dalam melakukan transisi energi terbarukan," ujar Erick melalui keterangan resmi, Senin (14/11/2022).
Pada kesempatan itu, ia menyebut Presiden AS itu juga berkomitmen mendukung Indonesia dalam mengembangkan ekonomi.
"Bahkan, Joe Biden berkomitmen mendukung perbaikan dan pengembangan ekonomi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia," imbuh Erick.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Sebab, Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan 32 persen emisi pada 2030.
"Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN," kata dia.
Indonesia, kata Pahala, memiliki banyak sumber EBT seperti geothermal, hydro power, energi surya, biomassa, biofuel, dan lain-lain hingga mencapai potensi 437 gigawatt (GW) yang siap dioptimalkan oleh BUMN.
"Tiga perusahaan BUMN di bidang energi dan pertambangan (PLN, Pertamina dan Mind ID) punya inisiatif yang lengkap terkait energi, termasuk membangun sistem yang inovatif," ujarnya. (CNNI/MC)