 |
| Ket Foto : Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono. (dok Polri) |
Mediaapakabar.com - Eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa ditangkap setelah terlibat kasus narkoba. Teddy diciduk oleh rekannya sesama jenderal bintang 2 yakni Irjen Syahardiantono.
Berikut ini adalah profil singkat Irjen Syahardiantono:
Dilansir detikNews, Sabtu (15/10/2022), Syahardianto lahir 2 Februari 1970 di Blora, Jawa Tengah. Syahardiantono merupakan lulusan Akpol pada 1991.
Jenderal bintang dua itu saat ini dipercaya menjabat Kadiv Propam Polri. Syahardiantono menjabat posisi tersebut mulai 4 Agustus 2022, dia menggantikan Ferdy Sambo yang dicopot lantaran jadi tersangka kasus Brigadir Yoshua.
Sebelum menjabat Kadiv Propam, dia pernah memegang sejumlah jabatan penting di kepolisian, di antaranya:
- Kapolres Pasuruan (2010)
- Wadirreskrimsus Polda Jatim (2011)
- Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri (2012)
- Dirreskrimsus Polda Kepri (2014)
- Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri (2016)
- Analis Kebijakan Madya bidang Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri (2018)
- Kabagpenum Divisi Humas Polri (2018)
- Karo PID Divhumas Polri (2019)
- Dirtipidter Bareskrim Polri (2020)
- Wakabareskrim Polri (2020)
Syahardiantono pernah menangani sejumlah kasus yang menyita perhatian publik. Salah satunya kasus Bahar bin Smith terkait ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2018.
Lalu Syahardiantono juga menangani penyelewengan budi daya dan ekspor benih lobster pada 2020. Ia berhasil membekuk tersangka Kusmianto alias Lim Swie King serta menyita 73.200 ekor benih lobster.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut Irjen Teddy sudah diperiksa Divisi Propam Polri. Penangkapan Teddy juga merupakan pengembangan dalam penanganan kasus.
Sigit mengatakan Teddy langsung dijemput oleh Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono untuk diperiksa. "Kemarin saya minta Kadiv Propam untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan terhadap Irjen TM," ujar Sigit dilansir detikNews, Jumat (14/10/2022).
Setelah ditangkap Irjen Teddy langsung ditahan di tempat khusus (patsus). "Irjen TM dinyatakan sebagai terduga pelanggar, dan sudah dilakukan penempatan khusus," pungkasnya. (DTC/MC)
