22 Anak Alami Gagal Ginjal Akut di Sumbar, 12 Orang Meninggal Dunia

REDAKSI
Kamis, 20 Oktober 2022 - 12:22
kali dibaca
Ket Foto: Ilustrasi anak sakit. (Getty Images/iStockphoto/AgFang)

Mediaapakabar.com
Jumlah anak yang menderita gagal ginjal misterius akut di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 22 orang. Sebanyak 12 anak di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr Lila Yanwar menyebutkan, ada penambahan anak mengalami gagal ginjal yang masuk ke RSUP Dokter Muhammad Djamil Padang pada Rabu (19/10/2022) malam.


"Tadi malam, ada satu anak lagi yang masuk ke M Djamil, sehingga total ada 22 kasus yang sudah ditemukan. Dari jumlah itu, tercatat 12 orang meninggal dunia," kata Lila dalam keterangan pers di Kantor Dinas Kesehatan Sumbar, seperti dilansir detikSumut, Kamis (20/10/2022).


Menurut Lila, 22 anak yang menjadi mengalami gagal ginjal akut tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Padang, Payakumbuh, Bukittinggi dan Kepulauan Mentawai.


"Sebarannya, 20 dirawat di Rumah Sakit M Djamil. 10 orang meninggal di sini. Lalu ada satu pasien di RSUD Rasyidin dan satu pasien lain di RSUD Mentawai. Keduanya juga meninggal, sebelum sempat dibawa ke Padang," katanya.


Ia merinci, kasus gagal ginjal akut d daerah itu mulai terdeteksi pada bulan Juli, dan terus meningkat pada Agustus dan September hingga Oktober.


Ia menyebut, semua sampel Balita yang diduga terjangkit gagal ginjal akut misterius itu telah dikirim ke laboratorium Kemenkes. 


Pihaknya, sudah membentuk tim satgas gagal ginjal akut ini dengan bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), RSUP M Djamil dan pihak lainnya.


"Tim ini sudah bekerja. Hasilnya nanti akan kita paparkan," kata dia.


Diketahui, Kementerian kesehatan per 18 Oktober 2022 melaporkan terdapat 206 kasus gagal ginjal akibat progresif atipikal atau gagal ginjal misterius yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 99 kasus kematian yang dilaporkan.


Sumatera Barat menjadi salah satu provinsi dengan kasus tertinggi dibawah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. (DTS/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini