Wong Chun Sen Terima Kunjungan Cucu Guru Patimpus Sidarta Sembiring Palawi

REDAKSI
Selasa, 16 Agustus 2022 - 19:18
kali dibaca
Ket Foto : Anggota DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun menerima kunjungan cucu pendiri Kota Medan, Guru Patimpus di ruang kerjanya di lantai 5 Gedung DPRD Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (16/8/2022) siang.

Mediaapakabar.com
Anggota DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun menerima kunjungan cucu pendiri Kota Medan, Guru Patimpus di ruang kerjanya di lantai 5 Gedung DPRD Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (16/8/2022) siang.

Wong mengatakan, kehadiran Sidarta Sembiring Palawi didampingi dr. John Peter Roy Kaban dan Mile Sembiring Palawi ini bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai sejarah pendiri Kota Medan, Guru Patimpus kepada masyarakat Kota Medan.


“Saat ini banyak orang yang tidak tahu mengenai sejarah Kota Medan, jadi, bapak-bapak ini adalah asli keturunan Guru Patimpus,” sebutnya.


Kepada awak media, Sidarta Sembiring Palawi juga ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk memperbaiki makam pendiri Kota Medan yang dianggap sudah dilupakan oleh banyak orang seiring dengan berkembangnya zaman. Makam Guru Patimpus ada di Desa Lama Hamparan Perak, itu adalah kampung istrinya yang keempat Beru Tarigan.


“Kami pernah mensurvei masyarakat Kota Medan, ternyata sangat miris, banyak yang tidak tahu siapa pendiri Kota Medan. Kira-kira hanya 20,3 % saja yang tahu bahwa pendiri Kota Medan adalah Guru Patimpus Sembiring Palawi dan itu moyang saya. Jadi, kami sebenarnya datang kesini sebagai empat garis keturunan moyang Guru Patimpus. Jadi 4 istrinya yang pertama Beru Sinuhaji dari Ajijahe, istri kedua juga Beru Sinuhaji dari Ajijahe, istri ketiga Beru Bangun dari Batukarang dimana dia mendirikan Desa Perbaji yang ada di Tanah Karo, Sumatera Utara dan istri keempat istrinya adalah seorang anak dari pangeran Pulo Brayan, Deli Serdang. Nah, itulah istri terakhir yang dibawa ke antara Sungai Deli dan Sungai Babura dan dibuatlah disitu rumah bernama Madani atau rumah untuk pengobatan di Medan, itulah rumah kesembuhan pengobatan untuk orang yang tidak mampu,” jelasnya.


Lanjut Sidarta Sembiring Palawi, menceritakan sejarah Kota Medan. “Moyang kami ini adalah Datuk besar, bisa menyembuhkan orang sakit. Kemudian, nama yang dulu aslinya adalah Kuta Madan, berubahlah menjadi kota Medan,” tuturnya.


Tambahnya, Kami bersama Ketua dr. John Piter Roy Kaban bersama 4 garis keturunan Guru Patimpus selanjutnya akan membuat program sosialisasi kepada masyarakat kota Medan, siapa nama pendiri kota Medan itu. Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Medan, Ketua DPRD Sumut dan Ketua DPRD Medan.


“Nantinya kami akan berkolaborasi dengan Kepala Dinas Pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga ke perguruan tinggi, juga akan membuat launching besar-besaran di kota Medan. Akan kami perkenalkan lagi siapa pendiri Kota Medan dan bagi-bagi buku gratis kepada masyarakat. Nantinya akan dilibatkan juga teman-teman Wartawan dari media cetak, online dan elektronik, media internasional juga akan diundang. Intinya, disini kita turut membantu Walikota Medan agar masyarakat tidak melupakan sejarah,” kata Sidarta Sembiring Palawi.


Sambung Wong yang juga politisi dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan ini, untuk sejarah pendiri Kota Medan, diharapkan kepada Pemerintah Kota Medan agar segera diusulkan ke dalam pendidikan dasar seperti di pendidikan sejarah.


“Saya minta agar Pemko Medan mengusulkan agar dimasukkan ke pelajaran sejarah tentang Kota Medan. Ini sangat baik jika dijadikan pendidikan dasar untuk mengenal lebih dekat tentang Kota nomor 3 terbesar di Indonesia ini. Seperti contohnya di Singapura itu wajib mengetahui Siapa pendiri negaranya, karena itu sudah diajarkan sejak sekolah dan wajib. Tapi jika saat sekolah tidak dipelajari itu tidak akan bisa tahu. Ini juga termasuk pariwisata sejarah,” tutup Wong yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Medan ini. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini