![]() |
Ket Foto: Ilustrasi PHK. (Tim Infografis: Zaki Alfarabi) |
Mediaapakabar.com - Platform perdagangan cryptocurrency Robinhood melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini karena dampak inflasi yang tinggi dan harga kripto yang terus turun.
Dikutip dari BBC disebutkan kondisi ekonomi yang tertekan akibat inflasi telah mengurangi aktivitas perdagangan secara signifikan. Padahal saat awal pandemi perdagangan sempat naik.
Per kuartal II 2022 pendapatan Robinhood tercatat US$ 318 juta atau merosot 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 565 juta.
Memang pengguna aktif bulanan Robinhood turun hingga sepertiga yakni menjadi 14 juta user periode Juni 2022.
Kemudian pada bulan April, perusahaan memutuskan untuk menempuh jalur PHK untuk efisiensi perusahaan.
CEO Robinhood Vlad Tenev mengungkapkan jika tahun lalu pihaknya telah mengelola operasional dengan baik.
"Asumsi kami ada kenaikan di pasar saham dan kripto dan diperkirakan bisa bertahan hingga tahun ini," kata dia dikutip dari BBC, Rabu (3/8/2022).
Dia mengungkapkan sebagai CEO dia bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil demi perusahaan. Nah periode ini perusahaan akan memangkas 780 orang karyawan lagi.
Pengumuman PHK itu dikirimkan melalui email karyawan yang terdampak. Kemudian untuk karyawan yang mendapat julukan Robin Hoodies di California masih bisa bekerja hingga 1 Oktober. Mereka juga ditawarkan pesangon dan bantuan untuk mencari pekerjaan lain.
"Kami paham jika ini akan sulit untuk seluruh Robin Hoodies, kami juga memberikan bimbingan untuk mereka," ujar dia. (BBC/MC)