Polisi Dipanah di Belawan, 2 Warga Ditangkap

REDAKSI
Kamis, 28 Juli 2022 - 08:38
kali dibaca
Ket Foto : Ilustrasi.

Mediaapakabar.com
Polres Pelabuhan Belawan telah menangkap dua orang terkait seorang personil polisi dipanah saat mengamankan bentrok antar warga di Jalan Makam Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.

"Sudah ada dua orang diamankan warga dari lorong Melati. Untuk informasi identitasnya nanti akan diinformasikan lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Rudy Syahputra dikutip dari detikSumut, Rabu (27/7/2022).


Rudy menuturkan bahwa personel yang terkena panah berasal dari tim Pengendalian Massa (Dalmas). Personel tersebut dipanah di areal betis dengan kedalaman sekitar 1 cm.


"Itu jadiannya Senin (25/7) sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu ada bentrok antara kedua kelompok antara lorong Papan dan Melati. Nah, jadi personil kita turun untuk coba membubarkan dua kelompok tersebut," tambahnya.


Dia menjelaskan personil yang terkena panah saat itu langsung dibawa ke rumah dan diberikan pengobatan. Akan tetapi kini kondisinya sudah baik dan bisa bertugas.


"Saat ini yang bersangkutan sudah bisa bertugas kembali. Terkait identitas nanti akan kabarin," sebutnya.


Sebelumnya diberitakan, bentrok antar warga terjadi di Jalan Makam Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Akibatnya seorang anggota kepolisian terkena panah saat akan membubarkan aksi tersebut.


"Iya benar (terkena panah), personelnya itu dari tim Pengendalian massa (Dalmas) Polres Belawan," ujar Kapolsek Medan Belawan, Daniel Naibaho saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (26/7/2022).


Daniel mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (25/7) malam. "Itu personelnya terkena panah di bagian kaki," tambahnya.


Daniel menjelaskan panah yang digunakan adalah rakitan dari jari-jari sepeda dan ukurannya tidak terlalu besar.


"Terkait bentrok antar warga dibubarkan secara paksa. Kami gunakan juga gas air mata. Mereka ini saling lempar batu. Kalau pengamatan saya, antar kelompok itu ada puluhan orang," ungkapnya.


Masing-masing kelompok, kata dia, juga membawa senjata tajam seperti kelewang, parang, dan lainnya. Dari pengamatannya, tidak ada dari antar kelompok yang mengalami luka.


Menurut dia pertikaian antar remaja di kedua lorong itu kerap kali terjadi. Untuk mencegah bentrokan terulang pihaknya sudah melakukan berbagai cara, hanya saja belum berhasil.


"Itu sudah kita bikin pesantren kilat, bagi sembako, edukasi pemuda, bahkan bertemu dengan tokoh masyarakat, tapi masih terkadang dihiraukan," sebutnya.


"Bahkan kita sudah buat pos pengamanan tapi kadang dilempari juga. Patroli malam juga sudah kita lakukan. Pemicunya, ya memang sudah kebiasaan dan kayak kesenangan mereka aja," tutupnya. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini