![]() |
Ket Foto : Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Nurul Hasanudin. |
Mediaapakabar.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau tingkat inflasi pada Maret 2022 dari lima kota IHK di Sumatera Utara (Sumut) mengalami inflasi sebesar 0,71 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin dalam keterangan persnya di Medan, Jumat (1/4/2022).
Menurutnya, inflasi tersebut cukup tinggi walaupun di nasional inflasi juga tercatat sebesar 0,66 persen. Hal itu dikarenakan dinamika pergerakannya naik baik secara global maupun nasional terkait harga komoditas yang indikasinya terjadi kenaikan.
Bahkan, untuk tahun kalender inflasi di Sumut tercatat sebesar 1,54 persen dan ini menjadi early warning. Sedangkan untuk inflasi tahun ke tahunnya yang telah mencapai 3,26 persen juga masih dalam batas aman sesuai dengan target pemerintah 3 persen plus minus 1 dan inflasi terkendali itu berada di 2-4 persen.
"Di Sumut sendiri andil tingkat inflasi terjadi dari kelompok pengeluaran. Kita melihat bahwa kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau yang itu masih mencatat memiliki andil tertinggi yakni 0,49 persen. Memang disini kita mencatat beberapa komoditas utama kelompok makanan dan minuman bergejolak di Maret 2022. Terutama pada cabai merah, bawang merah, tembakau dan juga beras yang mengalami inflasi," jelasnya.
Kelompok kedua, lanjut Nurul yang menonjol yakni pada perawatan pribadi dan jasa lainnya turut memberi andil sebesar 0,10 persen. Pihaknya juga mencatat bagaimana harga emas perhiasan memberikan satu inflasi cukup nyata 0,04 persen di samping juga ada komoditas sampo sebesar 0,02 persen.
"Sementara kelompok pengeluaran ketiga yang memberikan andil inflasi ini terjadi pada transportasi yang juga menarik untuk dicermati ada transportasi udara juga bensin yang tercatat naik 0,01 persen. Tentunya dengan kebijakan kenaikan bensin ini menjadi konsen kita dalam melihat pengendalian dan dampaknya terhadap kelompok pengeluaran lain khususnya kelompok industri. Sedangkan kelompok perumahan, air dan bahan bakar rumah tangga juga memberikan andil 0,01 persen dari pada komoditas LPG," ujarnya.
Adapun 5 Kota IHK gabungan di Sumut seluruhnya mengalami inflasi lima kota ini yakni Sibolga sebesar 0,93 persen, Pematangsiantar sebesar 0,77 persen, Medan sebesar 0,68 persen, Padangsidimpuan sebesar 1,11 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 0,39 persen.
"Untuk Kota Medan sudah mendekati angka nasional ya," tuturnya.
Nurul menambahkan, untuk informasi dari 24 Kota IHK di Sumut besaran inflasi tertinggi tercatat di Jambi sebesar 1,35 persen dan sementara inflasi terendah ada di Tanjung Pinang 0,36 persen. (IK)