Pasar Keuangan dalam Ketidakpastian

REDAKSI
Minggu, 06 Maret 2022 - 19:57
kali dibaca
Ket Foto : Ilustrasi 

Mediaapakabar.com
Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 yang sebesar 3.69 persen, lebih baik dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 yang terkontraksi 2.07 persen. 

Namun membaiknya data tersebut tidak akan berpengaruh banyak bagi kinerja pasar keuangan domestik. Kinerja pasar keuangan masih akan melihat perkembangan perang yang terjadi di Ukraina.


Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, data pertumbuhan memang menunjukan bahwa telah terjadi pemulihan ekonomi di tanah air. 


Tetapi, entimen di luar akan mengalihkan fokus perhatian pelaku pasar. Sejauh ini bursa Eropa mengalami tekanan di akhir pekan kemarin akibat kian memburuknya hubungan Rusia dengan Ukraina maupun terhadap sejumlah negara anggota NATO lainnya.


"Saling balas sanksi mewarnai perkembangan pasar keuangan global belakangan ini. Sementara itu, dalam sepekan kedepan sejumlah data ekonomi dari tanah air seperti cadangan devisa maupun penjualan ritel akan tersaji di awal pekan. Sejauh ini sejumlah data tersebut diperkirakan tidak akan berpengaruh besar," katanya di Medan, Minggu (6/3/2022).


Sementara itu, sejumlah data dari China, AS, India maupun zona eropa terlihat menunjukan adanya potensi tekanan pada pasar keuangan domestik. Rilis inflasi di AS serta inflasi inti di AS menjadi salah satu pemicu potensi memburuknya kinerja pasar keuangan global. Untuk data inflasi dari China juga pada dasarnya berpeluang menekan kinerja pasar keuangan global.


"Sehingga saya berkesimpulan, dalam sepekan ke depan pasar keuangan bisa saja melanjutkan tren turun. Terlebih jika hubungan Ukraina dan Rusia yang terlibat langsung dalam perang kian memburuk. Atau justru Rusia mengambil tindakan pembalasan terhadap sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia," ujar Gunawan.


Menurutnya, jika melihat kondisi kedepan dari hari ini, sebenarnya sentimen buruk masih mewarnai pasar. Namun, bukan tidak mungkin Rusia dan Ukraina justru bertindak diluar ekspektasi, yang bisa saja membawa perubahan kinerja ke teritori positif atau justru kian membuat pasar keuangan memburuk. (IK)

Share:
Komentar

Berita Terkini