Kekuatan Ekonomi Rusia, Mulai dari Gas Bumi hingga Nikel

REDAKSI
Selasa, 01 Maret 2022 - 10:56
kali dibaca
Ket Foto : Rusia dijatuhi sanksi ekonomi akibat invasi yang mereka lakukan terhadap Ukraina. Meskipun demikian, mereka memiliki kekuatan ekonomi yang bisa pengaruhi dunia. Ilustrasi. (AFP PHOTO / Vasily MAXIMOV).

Mediaapakabar.com
Rusia telah menginvasi Ukraina beberapa hari terakhir ini. Akibatnya, sejumlah negara di Eropa menjatuhkan berbagai sanksi mulai dari bisnis, moneter, energi, perbankan, hingga hubungan diplomatik.

Namun, hal itu nampaknya tidak akan cukup. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah meragukan sanksi tersebut dapat melumpuhkan ekonomi Rusia.


"Saya kira itu tidak akan terlalu berpengaruh, kecuali semua sistem finansial Rusia dipotong dari dunia luar baru terasa banget ke Rusia," katanya dilansir dari CNNIndonesia.com, pada Selasa, 01 Maret, 2022.


Terlebih, produk domestik bruto (PDB) Rusia berada di posisi ke-12 atau 25 persen daripada Italia dan 20 persen lebih kecil dari Kanada. Namun yang menarik, kekuatan Rusia bukan terletak pada ekonominya, melainkan komoditas pertambangan seperti minyak bumi dan gas alam.


Federasi Rusia adalah negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. Mereka juga salah satu pengekspor minyak bumi terbesar di dunia. Beberapa ahli mengatakan apabila ekspor minyak dan gas alam Rusia terganggu, diperkirakan harga komoditas itu bisa naik hingga 50 persen.


"Ini bukan Korea Utara. Ini bukan Venezuela. Ini bukan Iran. Ekspor energi Rusia ini secara sistematis penting dan sangat penting bagi pasar energi dunia," kata Direktur Pusat Geoekonomi Atlantic Council Josh Lipsky dikutip dari CNN Business, Selasa (1/3/2022).


Lipsky berpendapat bahwa apabila Barat melarang ekspor energi dari Rusia, maka hal tersebut akan menguntungkan ekonomi Rusia. Pasalnya, Rusia masih memiliki keran penjualan minyak bumi dan gas alam lain seperti China.


Dikutip dari OECD, ekspor minyak bumi Rusia menjadi yang terbesar di dunia dengan nilai US$123 miliar atau setara Rp1.766 triliun (kurs Rp14.365 per dolar AS). Sementara, ekspor gas alam Rusia mencapai US$66,2 miliar atau setara Rp950 triliun.


Selain itu, ekonomi Rusia juga ditopang oleh sumber daya alam lain yang menjadi komoditas unggulan seperti kayu dan berbagai mineral seperti titanium. Mineral tersebut sangat penting untuk produksi pesawat terbang.


Produsen pesawat terbang asal AS, Boeing bisa berada dalam masalah serius apabila pasokan terputus.


"Selama situasi geopolitik tetap tenang, tidak masalah. Kita bisa terlindungi cukup lama, tetapi tidak untuk selamanya," kata CEO Boeing Dave Calhoun.


Rusia juga dikenal sebagai negara pengekspor batu bara dengan nilai US$17,6 miliar, gandum sebesar US$8,14 miliar, besi sebesar US$6,99 miliar, nikel US$4,03 miliar, hingga nitrogen US$3,05 miliar.


Namun demikian, Penasihat Ekonomi Eks Presiden AS Barack Obama, Jason Furman mengatakan ekonomi Rusia tidak lebih penting bagi dunia, kecuali minyak bumi dan gas alam.


"Rusia sangat tidak penting dalam ekonomi global kecuali minyak dan gas. Pada dasarnya ini adalah sebuah pompa bensin besar," ujarnya. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini