VIRAL! Pelajar SD di Medan Diduga Terima Vaksin Kosong

REDAKSI
Kamis, 20 Januari 2022 - 20:52
kali dibaca
Ket Foto : Tangkapan layar video pelajar diduga terima vaksin kosong di Kota Medan.

Mediaapakabar.com
Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video vaksinasi sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) yang diduga menerima suntikan vaksin kosong.

Dalam video yang beredar dan viral tersebut, peristiwa itu disebut-sebut terjadi di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Namun, belum diketahui kapan kejadian itu berlangsung.


Akibat peristiwa itu, menjadi perhatian serius dari Walikota Medan Bobby Nasution dan Polres Pelabuhan Belawan yang menyelidiki dengan meminta keterangan sejumlah saksi.


Wali Kota Medan Bobby Nasution yang dimention netizen meresponsnya. Bobby mencari tahu di mana lokasi vaksinasi itu.


"Lokasi tepatnya di mana?," ujar Bobby merespons di akun Instagram @medantau.id, Kamis (20/1/2022).


Dari video yang beredar itu, terlihat vaksinator yang mengenakan terusan pakaian berwarna maroon, baru mengeluarkan suntikan dari segel kertas. 


Kemudian, vaksinator itu menarik dikit tuas ujung spuit dan menginjeksi ke lengan sebelah kiri anak SD. Dalam tayangan terlihat sejumlah pelajar diduga mendapatkan suntikan vaksin kosong.


Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang mengatakan, soal video viral dugaan pemberian vaksin kosong ini masih dalam penyelidikan. Kejadian bermula saat orang tua yang merekam video mempertanyakan apakah benar jika anaknya sudah divaksin.


"Kasusnya sedang kami dalami. Jadi kejadiannya saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Saat ini para tenaga kesehatan yang menjadi vaksinator sudah berada di Polres untuk diminta keterangan," ujar Kapolres, Kamis (20/1/2022).


Menurutnya, para nakes yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi tersebut berasal dari salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan. Selain itu, polisi juga telah memanggil sejumlah saksi lainnya, seperti orang tua pelajar maupun pihak sekolah.


"Jadi ini pemeriksaan untuk klarifikasi (benar atau tidak penyuntikan vaksin kosong)," pungkasnya. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini