Kucurkan Rp3 Triliun, BPKH Kempit 82 Persen Saham Bank Muamalat

REDAKSI
Selasa, 04 Januari 2022 - 13:20
kali dibaca

Ket Foto : Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk setelah menguasai 82,7 persen saham perusahaan. Ilustrasi. (INT)


Mediaapakabar.com
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk setelah menguasai 82,7 persen saham perusahaan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) usai mengucurkan dana senilai Rp3 triliun. Lewat aksi korporasi tersebut, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat naik menjadi 82,7 persen.


Kepala BPKH Anggito Abimanyu menjelaskan keputusan diambil usai mendapat persetujuan internal dari dewan pengawas BPKH dan juga dari pemegang saham.


BPKH, sambung Anggito, telah menerima pengalihan saham melalui hibah dari para pemegang saham pengendali (PSP). PSP meliputi Islamic Development Bank (IsDB), Boubyan Bank, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, IDF Investment Foundation, dan BMF Holdings Limited sebanyak 7.903.112.181 saham atau setara dengan 77,42 persen.


Setelah pengalihan saham, BPKH selanjutnya akan melakukan investasi di Bank Muamalat senilai Rp1 triliun pada tahap pertama melalui penambahan saham lewat skema Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.


Kedua, badan membeli instrumen subordinasi Bank Muamalat senilai Rp2 triliun pada tahap kedua.


"Kami menyampaikan ke media bahwa alhamdulillah proses investasi BPKH di Muamalat sudah mendapatkan persetujuan, baik itu dari internal yaitu dewan pengawas, maupun OJK," jelas dia pada konferensi pers, Selasa (4/1/2022).


Ia memaparkan ada dua alasan BPKH berinvestasi di bank syariah tersebut, pertama untuk mendapat nilai manfaat bagi jemaah haji. Kedua, untuk mendapat pelayanan bagi seluruh jemaah haji di seluruh Indonesia.


"Nilai manfaat bisa dividen, capital gain dan juga bagaimana BPKH memanfaatkan cabang BMI di seluruh Indonesia dan layanan digital untuk bisa memberikan layanan," papar dia.


Sebelum injeksi modal kepada Bank Muamalat, ia menyebut BPKH sudah lebih dulu bekerjasama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), untuk mengelola aset/pembiayaan berkualitas rendah di Bank Muamalat yang senilai Rp10 triliun.


Usai melewati proses tersebut, ia pun mengklaim Bank Muamalat telah menjadi bank yang sehat (good bank) dan siap untuk dikembangkan melalui injeksi modal BPKH.


Ia menyampaikan penjatahan rights issue akan dilakukan pada 7 Januari 2022 mendatang, setelah itu BPKH akan resmi memiliki sekitar 82,7 persen saham Bank Muamalat.


Adapun pengembangan Bank Muamalat ke depan difokuskan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan melalui perbaikan tata kelola, melakukan sinergi dengan seluruh ekosistem perhajian, segmen pasar syariah, pasar institusi unggulan, dan sektor UMKM.


"Segmen digital Bank Muamalat juga akan diperkuat, khususnya untuk layanan aplikasi mobile banking," pungkasnya. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini