KONI Sumut Anggap Jeweran Gubsu Lumrah, Ini Respons Kuasa Hukum Choki

REDAKSI
Minggu, 02 Januari 2022 - 23:27
kali dibaca

Ket Foto : Pelatih Biliar PON Khoirudin (Choki) Aritonang Menangis Karena Malu Dijewer Gubsu Edy. (detikcom)


Mediaapakabar.comKetua KONI Sumut meminta agar jeweran yang dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke pelatih biliar PON dianggap sebagai sikap biasa yang dilakukan ayah terhadap anaknya. 

Pihak pelatih biliar PON yang dijewer Edy pun merespons pernyataan Ketua KONI Sumut.


"Tidak bisa kita mengaminkan atau menganggap hal-hal yang dilakukan gubernur itu sebagai perbuatan yang biasa," kata tim pengacara pelatih biliar, Gumilar Adityo Nugroho, kepada wartawan, Minggu (2/1/2022).


"Setiap manusia memiliki parameter terhadap hak asasi manusia (HAM) yang sudah melekat. Perbuatan gubernur yang menghardik secara verbal dengan kalimat-kalimat yang cenderung penghinaan di hadapan publik sangat mencederai Choki. Tidak hanya dia (Choki), bahkan sampai berefek ke keluarganya," tambahnya.


Gumilar menyebut sikap Edy kepada pelatih bernama Khoirudin (Choki) Aritonang itu tidak menunjukkan sikap ayah terhadap anaknya. Gumilar mengatakan tidak seharusnya ayah bertindak kasar terhadap anaknya.


"Kalau gubernur menganggap dirinya sebagai sosok ayah, bertindaklah selayaknya seorang ayah yang baik. Seorang ayah yang baik tidak dibenarkan melakukan kekerasan dan merendahkan anaknya di hadapan publik," ujarnya dikutip dari detikcom.


Gumilar mengatakan seharusnya Edy memberikan contoh yang baik terhadap seluruh masyarakat. Pidato yang disampaikan Edy, kata Gumilar, juga harus lebih bijaksana.


"Gubernur itu pimpinan publik, seharusnya lebih bijaksana dalam penyampaian pidato-pidatonya," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, aksi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjewer pelatih Biliar Choki Aritonang viral. Peristiwa itu terjadi saat pemberian tali asih dari Edy kepada atlet dan pelatih yang mengikuti PON Papua asal Sumut.


Dalam video yang viral, Edy melakukan hal itu usai bertanya kepada Choki alasannya tidak tepuk tangan. Saat ditanya soal aksinya itu, Edy mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.


"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12/2021).


Edy juga menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.


"Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur," ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12).


Choki pun menceritakan dampak aksi Edy itu terhadapnya. Sambil menangis, Choki mengatakan malu karena peristiwa itu.


"Belum lagi kejadian, ada anak saya. Merasakan malunya. Mohon maaf, kemanapun saya malu sekali, betul," kata Choki di saat konferensi pers di Medan, Kamis (30/12/2021).


Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis pun ikut mengomentari hal ini. Jhon mengatakan itu biasa terjadi.


"Jadi kalaulah ada kritik semacam itu, kita sebagai pelatih harus menganggapnya hal biasa sebagai motivasi kita berprestasi lebih baik lagi. Di satu sisi, saya memahami karakter beliau (Gubernur Edy), jadi lumrah saja itu sikap seorang bapak kepada anaknya," kata Jhon kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).


Jhon menyebut apa yang dilakukan Edy terhadap Choki sebagai bentuk motivasi. Jhon mengatakan Edy bermaksud mendorong atlet maupun pelatih untuk lebih berprestasi.


"Konteksnya kan sebenarnya untuk memotivasi dalam acara pemberian tali asih kemarin. Bagaimana supaya pelatih-pelatih kita termasuk atlet Sumut, mampu berprestasi lebih tinggi di PON mendatang. Seperti yang saya katakan tadi itulah, artinya ini ibarat seorang bapak dengan anak-anaknya saja, bukan karena faktor lain," ucap Jhon. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini