Covid Tembus 100 Ribu Tiap Hari, Inggris Tetap Ogah Perketat Aturan

REDAKSI
Senin, 03 Januari 2022 - 08:47
kali dibaca
Ket Foto : Pemerintah Inggris tetap ogah memperketat aturan Covid-19 meski infeksi corona terus menembus angka 100 ribu setiap harinya dalam beberapa waktu belakangan. (Reuters/Toby Melville)

Mediaapakabar.com
Pemerintah Inggris tetap ogah memperketat aturan pencegahan Covid-19 meski infeksi virus corona di negara itu terus menembus angka 100 ribu setiap harinya dalam beberapa waktu belakangan.

"Pemangkasan kebebasan harus menjadi langkah paling terakhir dan rakyat Inggris berharap kami dapat melakukan segala daya untuk menyelamatkan mereka," kata Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, dalam tulisannya di Daily Mail, sebagaimana dari dikutip AFP di halaman CNNIndonnesia.com, pada Senin, 03 Januari 2022.


Ia kemudian menegaskan bahwa lockdown akan membawa masalah bagi sosial, ekonomi, dan kesehatan warga secara keseluruhan.


"Saya yakin bahwa kita harus berupaya keras untuk hidup berdampingan dengan virus itu," tulisnya.


Tulisan Javid ini diterbitkan pada akhir pekan lalu, ketika Inggris mencetak rekor Covid-19 dengan 188.966 kasus Covid-19 dalam 24 jam hingga Sabtu (1/1). Sehari kemudian, laporan Covid-19 di Inggris juga masih menembus angka 100 ribu, yaitu 161.692 kasus.


Javid mengakui bahwa Covid-19 di negaranya memang terus melonjak. Namun menurutnya, pasien Covid-19 yang dilarikan ke rumah sakit dan harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU) berkurang.


"Saya terus bekerja dengan NHS (Layanan Kesehatan Nasional Inggris) untuk memastikan mereka siap dan siaga akan yang mungkin terjadi," katanya.


Berdasarkan data terbaru, nyaris 2.000 pasien Covid-19 baru dirawat rumah sakit di Inggris dalam sehari. Sementara itu, lebih dari 110 ribu staf NHS cuti menjelang Tahun Baru.


Tak hanya itu, sekitar 50 ribu pekerja NHS juga tak masuk kerja karena sakit atau isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 saat bekerja.


Covid-19 di Inggris sudah melonjak sejak mereka mendeteksi virus corona varian Omicron pada November lalu. Sejak saat itu, Inggris sudah memperketat sejumlah aturan pencegahan, seperti mewajibkan kembali pemakaian masker.


Pemerintah juga mengimbau warga untuk bekerja dari rumah sebisa mungkin. Selain itu, Inggris juga memberlakukan sistem untuk memperketat orang yang bisa masuk ke kelab malam dan acara besar.


Meski demikian, tempat-tempat publik tetap tak ditutup, termasuk saat malam Tahun Baru lalu. Dari foto-foto di berbagai media massa, warga terlihat bebas berkerumun di kelab malam saat pergantian tahun.


Untuk menanggulangi Covid-19, Inggris lebih menekankan pada kampanye vaksinasi. Mereka sudah memulai program booster vaksin bagi warga dewasa. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini