Ciri-ciri Arisan Online Abal-abal, Wajah Baru Investasi Bodong

REDAKSI
Rabu, 12 Januari 2022 - 11:31
kali dibaca
Ket Foto : Ilustrasi.

Mediaapakabar.com
Sejak pandemi bergulir, tak sedikit masyarakat yang harus rela kehilangan pekerjaan hingga penghasilannya. Hal ini membuat sebagian masyarakat memilih untuk mencari penghasilan baru dengan memulai usaha atau investasi, namun sebagian lainnya justru tergiur untuk mendapat uang dengan cara yang mudah.

Berbagai jenis investasi bodong bertebaran bak buih di lautan, mulai dari money game hingga arisan online yang kini marak terjadi. Arisan online abal-abal disinyalir menjadi wajah baru investasi bodong yang mungkin dapat menjerat siapa saja.


Bagaimana tidak, pengelola akan menjanjikan sejumlah keuntungan instan, seperti uang tunai apabila peserta mengikuti arisan tersebut dan membayarkan sejumlah uang dalam kurun waktu tertentu.


Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan memang arisan merupakan bentuk investasi lantaran dapat mengembangkan dana yang disetorkan, seperti investasi pada umumnya.


"Uangnya bisa berkembang hingga 100 persen. Jadi apakah bisa disebut sebagai investasi? iya, karena uang kita bisa berkembang di sana," kata Andy dilansir dari CNNIndonesia.com, pada Rabu, 12 Januari 2022.


Namun, untuk mengetahui ciri-ciri arisan bodong tampaknya cukup sulit karena memiliki kesamaan dengan arisan pada umumnya, seperti mengumpulkan dan mengelola uang, hingga mengumumkan pemenang arisan secara berkala.


Namun, arisan bodong tidak berhenti sampai disitu. "Kalau yang bodong, udah pada bayar tapi kemudian pengelolanya nggak bisa dihubungi lagi dan uang yang dijanjikan nggak bisa keluar," katanya.


Selain itu, ciri-ciri arisan bodong yang perlu Anda kenali adalah pengelola arisan tidak konsisten mengatakan apa yang dijanjikan kepada setiap peserta. Tawaran dan keuntungan yang diberitahukan pun bisa saja secara lisan maupun tulisan melalui aplikasi pesan singkat.


"Bisa jadi dari orang ini kan selalu tawarkan secara lisan atau secara text message, yang dikatakan itu gak pernah konsisten, nanti sama orang yang lain beda lagi omongannya, caranya beda lagi. Ketika sudah tidak ada konsistensi dan sampai nggak bisa dihubungi, itu ciri-cirinya," ujarnya.


Tak hanya itu, Arisan yang biasanya kerap kali mengundur waktu pengumuman pemenang harus diwaspadai oleh peserta sebagai arisan bodong. "Ciri-cirinya, apa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan dari segi jumlah arisan atau dari segi jangka waktu kok diundur-undur terus," katanya.


Andy menjelaskan jenis investasi abal-abal lainnya yang masih menjadi primadona masyarakat hingga saat ini, seperti uang ghoib, oknum koperasi, money game berkedok multi level marketing (MLM) hingga money game berkedok robot trading forex.


"Investasi abal-abal yang disukai masyarakat, ya basisnya money game, mau berkedok MLM kah, mau berkedok robot trading forex kah, mau berkedok koperasi kah, ujung-ujungnya money game lagi. Itu. yang kemudian banyak yang disukai masyarakat," katanya.


Masyarakat yang tergiur investasi abal-abal seperti arisan bodong biasanya menginginkan uang yang cepat, mudah, namun tak perlu repot-repot bekerja. Karenanya banyak masyarakat yang mudah terjerat investasi abal-abal tersebut.


Karena itu, Andy membeberkan sedikit tips untuk menghindari diri dari jerat arisan bodong.


Dimulai dari mempelajari arisan yang akan diikuti. Jangan sampai Anda tergiur dengan tawaran keuntungan yang diberikan hingga gelap mata.


"Jadi kita harus pastikan bahwa jangan lihat iming-iming hasilnya saja, harus lihat dulu ini masuk akal nggak arisannya gini, kalau saya masukin Rp200 ribu tapi dapatnya Rp2 juta-Rp20 juta itu harus diperhatikan dari mana uangnya," imbuh dia.


Selain itu, Andy menegaskan semua jenis usaha yang benar pasti membutuhkan waktu untuk berproses, sehingga tidak ada yang instan.


"Mau itu di MLM, mau itu forex beneran, itu kan perlu waktu dan belajar skema seperti apa, butuh waktu dan usaha untuk mengembangkannya seperti apa, baru kemudian ada hasilnya, tetap ada usaha yang harus dilimpahkan ke situ," pungkasnya. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini