Gambaran Kolaborasi Kuat Bobby Nasution Sukseskan Program Kebersihan

Media Apakabar.com
Minggu, 19 Desember 2021 - 14:42
kali dibaca
Foto: Gambaran Kolaborasi Kuat Bobby Nasution Sukseskan Program Kebersihan

Mediaapakabar.com
Penanganan kebersihan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution yang akan dituntaskan hingga berakhirnya masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Terkait itu, seluruh jajaran OPD terkait hinggga tingkat paling dasar harus concern mengatasi persoalan kebersihan. Hal inilah yang mendasari terjadinya kasus pemukulan terhadap dua orang kepala lingkungan (kepling) di Kecamatan Medan Johor tepatnya di Jalan Brigjen Zein Hamid, Kelurahan Titi Kuning, beberapa waktu lalu.

Peristiwa pemukulan berawal dari tidak terimanya seorang pemulung saat akan mengambil barang-barang bekas dari dalam tempat sampah. Takut aksi pemulung yang belakangan diketahui bernama Muhammad Daud (48) menyebabkan sampah berserakan, Yusriandi Azlimansyah (40), kepling setempat pun langsung melarangnya sehingga terjadi adu mulut diantara keduanya

Melihat pemulung ngotot dan melawan, Yusriandi coba menghubungi rekannya sesama Kepling Abdul Hafiz (51) melalui handphone untuk minta bantuan. Di saat Yusriandi menelpon, pemulung itu langsung memukulnya dengan batu sehingga mengakibatkan luka gores pada pelipis matanya.

Sementara itu saat Abdul Hafiz datang untuk melerai, pemulung itu tidak terima dan balik memukulnya hingga Abdul Hafiz terjatuh. Tidak itu saja, pemulung itu kembali memukul bagian perut menggunakan batu hingga mengakibatkan Abdul Hafiz mengalami sesak nafas.

Mendapati informasi kasus pemukulan terhadap dua orang kepling yang dilakukan pemulung, polisi pun langsung turun ke lokasi. Kemudian membawa kedua kepling ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Setelah itu kedua kepling  membuat laporan ke Polsek Deli Tua. Tak lama berselang pelaku berhasil diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kegigihan kedua kepling untuk menjaga kebersihan lingkungan sampai dianiaya pemulung tidak terlepas dari instruksi Wali Kota Medan, yang meminta seluruh aparatur harus saling berkoordinasi dan berkolaborasi guna mendukung percepatan penanganan kebersihan. Hal ini menjadi gambaran kolaborasi Bobby Nasution dengan jajarannya guna mensukseskan program kebersihan.

Seperti diketahui sebagai upaya mendukung terwujudnya kebersihan, menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota No. 658.5/31.K/VIII/2021 tentang Lokasi Percontohan Kawasan Bebas Sampah Di Kota Medan. Dalam SK Wali Kota tersebut, tercatat ada 6 titik lokasi yang ditetapkan menjadi lokasi percontohan kawasan bersih dan bebas sampah. Tujuannya, untuk memicu kecamatan lain agar ikut serta dalam menciptakan kawasan bersih di wilayahnya masing-masing.

“Saya menginstruksikan agar para camat berkolaborasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan. Selain itu, camat dan seluruh jajarannya juga diminta harus gerak cepat (gercep) serta inovatif dalam penanganan dan pengelolaan sampah di wilayahnya tersebut,” kata Bobby Nasution belum lama ini.

Menyikapi kasus pemukulan terhadap dua kepling tersebut, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD memberikan tanggapannya. Dikatakannya, sudah seharusnya semua pihak, baik penyelenggara pemerintahan dan juga masyarakat harus memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan juga kebersihan. Terlebih, masalah kebersihan ini sudah menjadi prioritas Bobby Nasution yang kemudian mendelegasikannya sampai ke struktur paling bawah yaitu kepling.

“Tugas menjaga kebersihan sebenarnya tidak hanya di pemerintah kota saja, tetapi juga semua unsur masyarakat siapapun dia apakah warga kota, pedagang, rumah tangga, bahkan sampai pemulung. Jadi tindakan menjaga kebersihan ini adalah tugas bersama. Karena, semua akan mendapat manfaat apabila Kota Medan ini bersih,” kata Indra ketika dihubungi Jumat (17/12).

Lebih lanjut Indra menuturkan, tindakan pemukulan tersebut sebenarnya menunjukkan tidak semua masyarakat memiliki kesadaran terhadap kebersihan kota. Oleh karenanya, imbuhnya, menjadi tugas penting bagi OPD terkait dan juga para camat, lurah dan juga kepling untuk lebih gencar mensosialisasikan atau mengkampanyekan tentang kebersihan kota.

“Edukasi masalah kebersihan ini sangat penting, apalagi sudah ada perda yang mengaturnya. Jadi saya kira ini harus menjadi bahan evaluasi bersama bagi Pemko Medan dan juga masyarakat. Untuk tindakan pemukulan tentunya tidak baik dan harus memang diselesaikan diranah hukum untuk memberikan pelajaran kepada kita semua,” tambahnya.

Indra selanjutnya menyampaikan apresiasinya atas kinerja aparatur birokrasi di Kota Medan yang cukup serius menyikapi permasalahan kebersihan tersebut, hingga tingkat para kepling. Dikatakannya, kasus pemukulan itu bisa menjadi contoh  dan cambuk bagi para kepling yang lain.

"Ada 2001 lingkungan di Medan dan tentunya kita berharap para kepling bersungguh sungguh bekerja, agar Medan mendapat manfaat dan bertambah kebaikan. Sebab, masalah kebersihan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Wali Kota tetapi juga seluruh masyarakat. Sebaiknya, warga Kota Medan juga memiliki kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan kota ini," harapnya. (MC/Arf)


Share:
Komentar

Berita Terkini