Viral Proyek Mushola di Medan Dirusak Kepling, Begini Kata Bobby Nasution

REDAKSI
Kamis, 07 Oktober 2021 - 11:39
kali dibaca
Ket Foto : Screenshot viral keributan terkait proyek musala di Medan (Istimewa/detikcom)

Mediaapakabar.com
Unggahan yang disertai narasi pembangunan mushola di Medan dirusak kepala lingkungan (kepling) viral di media sosial (medsos). Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut permasalahan itu terjadi dipicu selisih paham soal pembangunan gedung.

"Permasalahan yang saya tangkap ya, permasalahan antara rumah ibadah sama warga, jamaahnya-lah kita bilang. Ini masalah pembangunan antara teras yang mau dibangun sama mau dinaikkan ke lantai dua," kata Bobby setelah meninjau vaksinasi pelajar di SMPN 40 Medan, dilansir dari detikcom, Kamis, 07 Oktober 2021.


"Apakah petugas kita di situ, kepling kita di situ mau menengahi atau seperti apa atau tersulut, tapi saya rasa kemarin sudah diselesaikan ya," tambah Bobby.


Bobby mengatakan para pihak yang terlibat sudah berdamai. Peristiwa itu diselesaikan secara kekeluargaan.


"Sudah berdamai, mungkin kondisi di lapangan tahulah namanya seperti itu. Tapi saya rasa itu bisa diselesaikan dengan kekeluargaan," ucap Bobby.


Meski begitu, dia meminta pihak yang terlibat cekcok harus juga bertanggung jawab bila ada yang dirugikan.


"Yang pasti, kalau misalnya ada yang merusak, tentunya harus meminta maaf. Itu saya rasa, kalau itu sudah dilakukan, tinggal berbicara sama yang berkonflik ataupun di rumah ibadahnya. Saya rasa kalau dipecahkannya, harus diganti," ucap Bobby.


Bobby mengatakan akan mendalami persoalan ini. Namun dia mengingatkan bahwa kepling adalah pengayom masyarakat.


"Makanya tadi kita lihat, ini permasalahannya apa dulu. Kalau permasalahannya antara pribadi kepling sama masjidnya, kita berikan teguran. Karena kenapa pula masalah itu, bagaimanapun, dia pengayom masyarakat juga," sebut Bobby.


MUI Jelaskan Viral Proyek Mushola Dirusak Kepling


Sebelumnya, unggahan yang disertai narasi pembangunan musala di Medan dirusak kepala lingkungan viral di media sosial. Dalam video, terlihat keributan antara seorang pria yang menggunakan kopiah dengan pria yang menggunakan baju dinas ASN.


Sejumlah warga di lokasi terlihat memisahkan dua pria yang ribut itu.


Narasi dalam video itu menyebut keributan terjadi antara warga dan kepala lingkungan (kepling). Kepling itu disebut melakukan perusakan terhadap pembangunan musala.


Keributan disebut terjadi di Mushola Al Amanah yang berada di Medan Area, Kota Medan.


Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan mengungkap duduk perkara keributan itu. MUI mengatakan keributan berawal dari rencana pembangunan musala di atas tanah wakaf.


"Jadi peristiwa semalam itu bagian tak terpisah dari pembicaraan sebelumnya. Bahwa Mushola Al Amanah itu berdiri di tanah wakaf," ucap Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum, Selasa (6/10/2021).


Hasan mengatakan ada panti asuhan dan tanah kosong yang biasanya dipakai warga untuk berkegiatan di atas tanah itu. Keributan disebut terjadi saat pengurus musala memulai pembangunan dengan menggunakan tanah kosong yang berada di dekat musala.


"Belakangan, BKM mushola ingin mengembangkan musala, memperbesar dengan mengambil sebagian lahan yang terbuka tadi. Inilah masyarakat kurang setuju. Inilah persoalannya," tutur Hasan.


Karena pengurus musala tetap ingin membangun di tanah kosong, warga kemudian menyampaikan penolakan. Warga mengklaim tanah wakaf itu diberikan untuk kepentingan masyarakat umum.


"Karena masyarakat kurang setuju, terjadi keributan. Menurut versi masyarakat, dari keterangan ahli waris yang memiliki wakaf, yang membuat wakaf ini kan sudah meninggal, kata ahli waris itu lahan ini untuk kepentingan umum. Makanya terjadi insiden semalam," kata Hasan.


Dia mengatakan telah ada pertemuan antara camat, lurah, kepling, pengurus masjid, dan kepolisian. Pembangunan masjid itu diputuskan ditangguhkan. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini