Tahun Depan, Bank BTN Bakal Percepat Pengajuan Kredit Hanya Butuh Sehari

REDAKSI
Senin, 11 Oktober 2021 - 13:51
kali dibaca
Ket Foto : Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo. (Dok. BTN)

Mediaapakabar.com
PT Bank Tabungan Negara Tbk bakal mempercepat persetujuan (approval) pengajuan kredit debitur menjadi hanya satu hari. Rencana tersebut diharapkan terealisasi mulai 2022 melalui implementasi credit scoring menggunakan teknologi informasi.

Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, implementasi teknologi credit scoring telah mempercepat proses pengajuan kredit. Dengan percepatan persetujuan kredit tersebut, harapannya Bank BTN bisa memberikan pembiayaan perumahan mencapai 1,2 juta dalam kurun lima tahun yakni periode 2021-2025.


Langkah itu untuk mengurangi selisih antara kebutuhan rumah dan persediaan atau backlog perumahan di Indonesia. “Sejalan dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), bahwa setiap tahun 200-300 ribu unit rumah sampai 2025 akan menyalurkan 1,2 juta rumah,” kata pria yang akrab disapa Bowo dalam keterangan resminya, Minggu (10/10/2021).


Sebagai informasi, saat ini persetujuan kredit bisa dilakukan dalam waktu 2-3 hari, setelah semua dokumen persyaratan pengajuan dilengkapi. Sebelumnya, proses pengajuan kredit membutuhkan waktu selama 7-8 hari.


"Tahun depan, kami berharap persetujuan di hari yang sama, debitur akan dapat melakukan approval kredit," ujarnya.


Dia menambahkan, saat ini proses bisnis di bank Badan Usaha Milik Negara alias BUMN tersebut sudah 50% digital, biro kredit sudah pakai robotik dan tidak perlu melakukan panggilan telepon lagi.


Bank BTN telah melakukan sentralisasi operasi dari sebelumnya ditangani oleh kantor cabang. Dia juga menambahkan, kalau perusahaan terus mempercepat proses bisnis, termasuk perkreditan. Saat ini, sudah ada enam kredit center di seluruh wilayah Indonesia.


"Sekarang trennya semua proses kredit ada di sentral, harapannya semua proses bisa seragam, dengan dukungan teknologi," kata Bowo.


Di sisi lain, Bowo menuturkan, meski dibayangi pandemi Covid-19, perseroan tetap optimistis bisa mencapai target The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada 2025. Hal tersebut salah satunya didorong pangsa pasar kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia yang masih terbuka dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia.


Bowo menjelaskan, suatu bank bisa dikatakan sebagai mortgage bank bila memiliki portofolio KPR setidaknya 40% dari total penyaluran kredit. Di kawasan Asia Tenggara, baru ada DBS Group dan CIMB Group yang cukup kuat di segmen tersebut.


Dia juga menyampaikan, kalau dari sisi pertumbuhan aset, Bank BTN lebih baik dari DBS dan CIMB. Sayangnya, jika dilihat dari kualitas dan return on equity (RoE), serta net interest margin (NIM), perbankan yang fokus pada penyaluran kredit perumahan ini masih lebih rendah.


Berkaca dari kondisi yang ada saat ini, perusahaan menargetkan pada 2025 RoE perusahaan bisa berada di kisaran 16% hingga 18%. Di mana, perusahaan akan terus melakukan perbaikan proses bisnis.


Untuk bisa mencapai target ke depan, Bank BTN juga melakukan berbagai upaya termasuk menurunkan biaya dana. Hal itu dilakukan dengan menggenjot perolehan dana murah hingga dua kali lipat pada 2025, serta menjadi one stop financial solution.


"Bila dulu sebagai bank KPR, kita ingin menjadi bank yang memberikan semua solusi ke nasabah. Kalau KPR di BTN harapannya semua transaksi juga melalui BTN. Apalagi saat ini mobile banking BTN sudah sangat user friendly bagi para nasabah," pungkasnya. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini