16 ABK Batahan Ditangkap DKP Sumbar di Teluk Ilalang

REDAKSI
Minggu, 10 Oktober 2021 - 21:23
kali dibaca
Ket Foto : 16 ABK yang ditangkap DKP Sumbar ketika menangkap ikan di Teluk Ilalang, Kecamatan Batahan Kabupaten Madina Provinsi Sumut.

Mediaapakabar.com
Sebanyak 16 orang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ditangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ketika sedang menangkap ikan di teluk Ilalang, Sabtu (09/10/2021) lalu.

Penangkapan ini, sontak membuat masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Madina terkejut. Pasalnya, ABK asal Kecamatan Batahan tersebut disinyalir masih melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Kabupaten Madina provinsi Sumut.


Camat Batahan, Irsal ketika dikonfirmasi, Minggu (10/10/2021) menjelaskan bahwa saat ini ke 16 ABK asal Batahan yang ditangkap DKP Sumbar itu telah dibawa ke Sumbar, dan sebelumnya dilakukan interogasi di pelabuhan bunguih.


"Ke 16 ABK yang di tahan tersebut dengan menggunakan 3 kapal milik nelayan batahan yakni Kapal Akhir, Kapal Mial dan kapal Naldi). Dan ketika ditangkap DKP Sumbar saat razia dan tanpa ada perlawanan," ujarnya.


Irsal juga menjelaskan, melalui sambungan telpon, beliau telah berbicara dengan para ABK pagi ini. Dan dalam pengajuannya ke 16 ABK mengatakan sudah berada di padang dalam kondisi sehat dan diperlakukan dengan baik tanpa ada tindakan kekerasan.


"Saya berharap masyarakat tidak ada yg terpancing dan memancing untuk menyulut emosi yg dapat merugikan dan mempersulit penyelesaian masalah ini," pintanya.


Dan lanjutnya, sesuai arahan bapak Bupati, beberapa upaya yang sudah kami lakukan di batahan, memberikan pemahaman kepada pihak keluarga nelayan, berkordinasi dengan muspika dan tokoh masyarakat Batahan agar menyelesaiakan permasalahan ini ke kantor DKP di padang sumbar.


"Meminta bantuan sesama aparat keamanan laut, kepolisian, dan meminta bantuan dan pertimbangan kepada pejabat pemprov sumbar serta meminta bantuan melalui tokoh dan ninik mamak adat untuk mendorong penyelesaian masalah ini," terangnya


Sementara itu, Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis ketika dikonfirmasi Topmetro.News menanggapi peristiwa ini meminta kepada siapapun pihak yang berpotensi untuk bisa menyelesaikan situasinya, sangat di harapkan untuk dapat bisa berpikir dan bertindak objektif.


"Kepada pemerintahan sumbar atau dalam hal ini pemerintahan daerah air bangis, tolong untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan satu pihak. Dan kepada kadis DKP Madina agar segera cari solusi dalam penyelesaiannya," tegasnya.


Kemudian politisi Partai Gerindra ini juga berpesan kepada Camat Natal dan Batahan untuk segera bertindak menjadi mediasinya. Lalu kepada seluruh masyarakat Madina, terutama Natal dan Batahan beliau mengimbau untuk dapat menahan diri dan jangan melakukan tindakan apapun yg sifatnya tidak menyelesaikan masalah.


"Kepada Polairud Madina awasilah wilayahnya supaya tidak terjadi hal yg serupa. Semoga masalah ini Akan terselesaikan dan tidak mengulang lagi kejadian 98/ 99, mari sama2 kita jaga dan kita bela wilayah nelayan dan pelaut kita," pungkasnya. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini