Soal Penghapusan Mural Dinilai Berlebihan, Jokowi Tegur Kapolri

REDAKSI
Minggu, 19 September 2021 - 02:10
kali dibaca
Ket Foto : Presiden Joko Widodo menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penghapusan sejumlah mural berisi kritik ke pemerintah. Ia mengaku tidak ingin aparat bertindak reaktif terhadap seni kritik tersebut.

Mediaapakabar.com
Presiden Joko Widodo menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penghapusan sejumlah mural berisi kritik ke pemerintah. Ia mengaku tidak ingin aparat bertindak reaktif terhadap seni kritik tersebut.

"Saya sudah tegur Kapolri soal ini," kata Jokowi dilansir dari Kompas.TV, Sabtu 18 September 2021.


Jokowi mengaku tak tahu menahu mengenai penangkapan dan penghapusan mural tersebut. Namun, menurut dia, tindakan represif itu merupakan inisiatif petugas di lapangan.


"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tetapi kapolres. Dari kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tetapi di polsek," ujar Jokowi.


Jokowi pun meminta jajaran Polri tidak berlebihan menghapuskan mural. Apalagi, tak ada yang salah dari substansi mural.


“Saya minta agar jangan terlalu berlebihan. Wong saya baca kok isi posternya. Biasa saja. Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," kata dia.


Kepala Negara lantas menegaskan bahwa ia tidak anti kritik seperti yang kerap dituduhkan publik. Ia juga mengaku sudah kerap menjadi bahan hinaan.


"Saya tidak anti kritik. Sudah biasa dihina. Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek asing, planga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," kata presiden.


Sejumlah mural mirip Presiden Jokowi bermunculan di berbagai tempat.


Pada pertengahan Agustus lalu muncul mural bertuliskan "404 Not Found" di daerah Batu Ceper, Kota Tangerang.


Mural itu menjadi perbincangan warganet di media sosial setelah dihapus oleh petugas kepolisian pada Kamis (12/8/2021).


Tak lama, kembali muncul mural mirip Jokowi muncul di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Namun, mural tersebut hanya bertahan satu hari lantaran telah dihapus oleh empat orang berpakaian sipil pada Selasa (31/8/2021) lalu. (KT/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini