Mensos Risma Libatkan Mahasiswa 'Kampus Merdeka' Perbaiki Bansos

REDAKSI
Sabtu, 18 September 2021 - 05:01
kali dibaca
Ket Foto : Menteri Sosial Tri Rismaharini akan melibatkan mahasiswa yang ikut dalam program Kampus Merdeka memperbaiki bantuan sosial atau bansos. (Humas Kemensos)

Mediaapakabar.com
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Mendikbud Ristek Nadiem Makarim akan melibatkan mahasiswa yang ikut dalam program Kampus Merdeka untuk memperbaiki data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Salah satu programnya adalah untuk memperbaiki program bantuan sosial.

Risma menjelaskan ide program ini berawal dari permintaannya kepada Nadiem untuk melibatkan perguruan tinggi dalam perbaikan data DTKS. Setelah berkoordinasi dengan Nadiem, tercetus ide program Kampus Merdeka Pejuang Muda.


"Sebetulnya maksudnya itu saya mau minta izin ke Pak Mendikbud untuk mengajak perguruan tinggi ikut bergabung dalam program perbaikan data ini, tapi yang terjadi kemudian ternyata ada program Kampus Merdeka," kata Risma dalam webinar 'Peluncuran Program Kampus Merdeka Pejuang Muda', dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat (17/9/2021).


Dia menjelaskan ada empat kategori yang dibuka untuk mahasiswa dalam program tersebut. Pertama, terkait pengembangan program bantuan sosial.


Dalam kategori pertama ini, mahasiswa dituntut untuk menganalisa, mencari tahu, hingga memecahkan persoalan terkait masalah-masalah dalam penyaluran bansos.


Kategori pertama ini juga sekaligus menempatkan mahasiswa sebagai pemantau kualitas data DTKS yang digunakan dalam program bansos.


"Nah ini maka mahasiswa akan bisa menganalisa itu apakah data yang kita sampaikan ini sudah tepat apa belum, artinya ini mahasiswa sebagai penjaga quality insurance," tutur Risma


Kedua, terkait pemberdayaan fakir miskin dan lansia. Risma mengaku pemberdayaan dua kelompok masyarakat ini penting agar masalah kemiskinan bisa teratasi.


Ketika, kategori kampanye pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan. Tema ini dipilih sebab masih ditemukan penerima bansos yang tidak menggunakan bantuan tunai untuk menopang kesehatannya.


"Malah ada yang bilang bansos dibelikan rokok, jadi bagaimana mau sehat, itu makanya saya pikir perlu ada dorongan pola hidup sehat," kata Risma.


Selanjutnya, kategori fasilitas dan kepentingan umum. Kategori ini ditujukan untuk meningkatkan fasilitas umum di daerah terpencil. Mahasiswa dalam kategori ini diharapkan dapat membangun fasilitas umum dengan memberdayakan masyarakat setempat.


Program ini terbuka untuk mahasiswa semester 5 dengan IPK minimal 2,75 dari seluruh pendidikan tinggi di Indonesia. Kemensos juga menjamin akan memberikan dana akomodasi, perencanaan project dan operasional.


"Yang jelas para mahasiswa akan diberikan dana untuk transportasi, operasional serta experience. Kalau ingin membuat project dan biaya untuk pertemuan, kita juga akan fasilitasi untuk itu," tutur Risma. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini