Beri Pengarahan kepada Forkopimda se-Sumut, Presiden Jokowi Minta Daerah Segera Habiskan Stok Vaksin

Media Apakabar.com
Jumat, 17 September 2021 - 10:55
kali dibaca
Ket Foto: Presiden RI Jokowi memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (16/9). Hadir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Mediaapakabar.com- 
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, untuk terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Presiden RI ini ingin stok vaksin di daerah tidak lama berada di gudang penyimpanan.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat rapat bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Forkopimda se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan. Joko Widodo ingin tidak ada stok vaksin di setiap daerah sehingga percepatan vaksin terlaksana.

“Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai ada stok di daerah, vaksin datang ke masyarakat, habis minta ke Gubernur. Sekarang stok vaksin kita ada, walau di awal kita sempat kesulitan mendapat vaksin karena negara yang mengutamakan masyarakatnya lebih dulu,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Sumut, Kamis (16/9).

Capaian vaksinasi Sumut secara total mencapai 25,7% untuk dosis pertama dan 15,9% dosis kedua, bahkan untuk dosis ketiga mencapai 47,4%. Joko Widodo mengapresiasi kinerja Sumut dalam vaksinasi, namun masih perlu ditingkatkan agar target lebih cepat.

“26% untuk yang umum dan 24% untuk lansia, saya apresiasi kerja keras bapak/ibu sekalian, tetapi kita masih perlu mengejar target kita karena masih jauh dari target. Ini butuh kerja sama dengan semua pihak, Forkopimda, tokoh agama, masyarakat,” terang Jokowi.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan vaksinasi ke masyarakat. Dengan vaksinasi akan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak Covid-19. Walau begitu, dia mengingatkan protokol kesehatan (Prokes) tetap hal utama dalam melawan Covid-19.

“Kita terus dorong vaksinasi sampai ke kabupaten/kota. Tetapi, vaksinasi bukan jadi alasan kita tentang protokol kesehatan, Prokes tetap yang utama untuk saat ini,” Edy Rahmayadi.

vaksinasi di Sumut berdampak pada angka kematian penderita Covid-19. Angka kematian Sumut 2,6% dari jumlah terkonfirmasi positif, lebih rendah dari nasional (3,24%). Begitu juga dengan angka kesembuhan yang mencapai 93,3% dari sebelumnya 62,8%.

“Selain karena disiplin Prokes ini juga karena kita terus meningkatkan vaksinasi. Tetapi, jangan lengah dan kemudian abai akan Prokes, tapi disiplin Prokes dan tetap perkuat 3T,” tambah Edy Rahmayadi.

Sementara itu Panglima TNI Hadi Tjahjanjto mengatakan Sumut perlu pengurangan pengurangan vaksin di 33 Kabupaten/kota. Dengan begitu masyarakat Sumut khususnya akan lebih terlindungi dari Covid-19.

“Tidak bisa kita fokuskan hanya di satu daerah saja, penanganan covid-19 akan tetap sulit bila daerah di sekitarnya masih tinggi penyebarannya, perlu merata. Jadi, jangan biarkan adanya gap jumlah vaksin yang besar di 33 kabupaten/kota,” tegas Panglima TNI.

Hadir pada acara Pengarahan Presiden RI kepada Forkopimda se-Sumut Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, serta rombongan kepresidenan. Hadir juga Bupati dan Walikota serta Forkopimda baik secara virtual maupun fisik di Aula Tengku Rizal Nurdin. (Mc/Dn)
Share:
Komentar

Berita Terkini