BP Jamsostek Tanggung Biaya Medis hingga Beasiswa Untuk Korban Insiden Margo City

REDAKSI
Minggu, 22 Agustus 2021 - 12:27
kali dibaca
Ket Foto : Plafon Margo City runtuh. (Kompas.com)

Mediaapakabar.com
BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) memastikan biaya pengobatan korban luka dalam peristiwa ambruknya atap plafon Margo City, Sabtu (21/8/2021). Ada 11 orang yang menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Di antara 11 orang, 10 orang korban merupakan peserta aktif BP Jamsostek, sehingga langsung dikirim ke Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK).


Terdapat 5 korban luka ringan, 4 korban luka yang dirawat di RS Bunda Margonda, dan 1 korban meninggal dunia setelah dirawat di RS Universitas Indonesia.


Dilaporkan dari CNNIndonesia.com, menurut keterangan resmi, Minggu (22/8/2021), bagi seluruh korban yang merupakan peserta aktif BP Jamsostek akan mendapatkan beberapa hak perlindungan jaminan kecelakaan kerja di antaranya perawatan tanpa biaya hingga sembuh, hingga Santun Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar upah penuh selama masa pemulihan maksimal 12 bulan.


Kemudian santunan kematian akibat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 48 kali upah yang dilaporkan mengutip keterangan resmi BP Jamsostek, Minggu (22/8).


Selain itu bagi anak-anak korban kecelakaan kerja, BP Jamsostek akan memberikan bantuan beasiswa untuk 2 orang hingga perguruan tinggi dengan nilai maksimal Rp174 juta.


Korban Luka Plafon Margo City Ambruk Tambah Jadi 11 Orang


BP Jamsostek menjelaskan akan menyederhanakan perkembangan para korban dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait jika ada korban tambahan.


Mal Margo City di Depok, Jawa Barat dipastikan tidak beroperasi pada hari ini, Minggu (22/8). Hal ini disampaikan manajemen Margo City yang menjelaskan sampai saat ini insiden tetap jaga kepolisian.


"Ya kami putuskan tak buka operasional besok," kata Staf Humas Margo City, Sinta, pada Sabtu (21/8), dikutip dari Antara.


Insiden di Margo City terjadi pada Sabtu (21/8) pukul 16.30 WIB. Polisi telah memverifikasi bahwa kejadian tersebut bukan insiden bom, melainkan insiden jatuhnya lift barang dari lantai tiga ke lantai satu. ( CNNI/Semut )

Share:
Komentar

Berita Terkini