Viral! Wakil Kepala BSSN Klaim HP Bisa 'Merusak Sel Tubuh' : Sebagai Cara Dunia Mengelabui Manusia

REDAKSI
Minggu, 06 Juni 2021 - 16:06
kali dibaca
Ket Foto : Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol Dharma Pongrekun (Tim 20detik) Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Komjen Dharma Pongrekun (detik.com)

Mediaapakabar.com
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Dharma Pongrekun mengklaim 'HP bisa merusak sel tubuh'. Saat ditanya soal jurnal ilmiah yang menjadi rujukannya, dia mengungkit soal Nabi Musa.

Dia mengklaim dirinya sebagai seorang praktisi saat menjelaskan soal dampak HP terhadap tubuh tersebut. Dia menuding jurnal ilmiah sebagai cara dunia mengelabui manusia.


"Saya bukanlah orang teoretis. Tetapi saya orang praktisi. Jadi kalau nanya saya mana referensinya, saya berbicara bukan textbook. Saya berbicara out of the box. Kalau saya berbicara out of the box, ditanya referensinya, saya bisa praktikkan. Dan saya bisa buktikan. Kenapa dunia selalu minta referensinya, minta jurnalnya, minta datanya. Karena itu adalah cara dunia mengelabui kita untuk membuat kita lambat mengantisipasi sesuatu yang belum ada referensinya. Belum ada datanya. Nggak bisa dihitung," kata Komjen Dharma Pongrekun dilansir dari detikcom, Minggu (06/6/2021).


"Gimana tahu Musa membelah Laut Merah? Tolong tunjukkan jurnalnya. Tolong tunjukkan datanya. Tolong berikan hitungannya," lanjutnya.


Kendati demikian, Dharma Pongrekun lantas menyebutkan beberapa referensi yang menguatkan pendapatnya, di antaranya jurnal WHO.


"Referensi, boleh baca jurnalnya WHO tahun 2011. Dikatakan bahwa radiasi HP termasuk 1 dari 28 penyebab kanker. Terus kemudian ahli kesehatan dari Kanada James McNamee itu juga demikian," ujarnya.


[cut]


Ket Foto : Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol Dharma Pongrekun (Tim 20detik) Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Komjen Dharma Pongrekun.
Dia menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tak kasat mata sehingga bisa connect secara frekuensi. Dia mengajak orang yang tak setuju dengan penjelasannya untuk berdiskusi.

"Yang merasa tidak setuju, silahkan berdiskusi langsung dengan saya supaya lebih paham dan merasakan langsung, sehingga bisa mendapatkan pengalaman secara langsung. Demi menyelamatkan generasi muda bangsa," ungkapnya.


Viral di Medsos

Sebelumnya, pernyataan Wakil BSSN Komjen Dharma Pongrekun ini viral di medsos. Dia menyebut gelombang dari HP memiliki kekuatan magic.


"Di sini ada gelombang yang mempunyai kekuatan magic, kekuatan hipnotis. Bapak bayangkan kalau sudah menggunakan gelombang. Jadi dalam tubuh kita ini setiap pertambahan hertz akan mempengaruhi karakter manusia," katanya, dikutip dari video YouTube Pendeta Gilbert Lumoindong, Rabu (2/5/2021).


"Kenapa handphone disebut cellular phone? Karena dia menghancurkan sel. Begitu Bapak touch, sel kita lemah. Makanya kita gampang sakit, panas, cepat puyeng. Tangan kayak kesemutan, kenapa? Darah jadi kental. Dia berpengaruh langsung pada tubuh," sambungnya.


Video tersebut sebenarnya diunggah pada 25 Agustus 2020. Akan tetapi, potongan video tersebut baru-baru ini kembali beredar saat diunggah di TikTok dan Twitter.


FDA soal HP Bisa Merusak Sel Manusia Lantas, bagaimana pandangan lain soal pendapat 'hp bisa merusak sel?' Dikutip dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), studi ilmiah para dokter, ilmuwan, dan insinyur FDA dalam 30 tahun ini tidak menemukan hubungan paparan energi frekuensi radio ponsel dengan masalah kesehatan, termasuk kanker.


Pula berdasarkan data di AS selama 30 tahun ini, tidak ada peningkatan kasus kanker otak yang signifikan meski penggunaan ponsel meningkat pesat. Sebaliknya, tingkat kanker otak dan sistem saraf lainnya yang didiagnosis di AS justru menurun selama sekitar 15 tahun terakhir.


Telepon seluler memang memancarkan energi frekuensi radio. Namun, berdasarkan National Cancer Institute, belum ada bukti pasti terkait pengaruh radiasi terhadap risiko penyakit kanker.


"Saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia. Satu-satunya efek biologis yang diakui secara konsisten dari radiasi frekuensi radio pada manusia adalah pemanasan," terang laman FDA. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini