Sindir Importir! Menko Luhut: Anda Kan Bisa Bikin Pabrik, Masak Mau Impor Terus

REDAKSI
Rabu, 16 Juni 2021 - 20:19
kali dibaca
Ket Foto : Menko Luhut Soroti Impor Alkes. (Tangkapan Layar)

Mediaapakabar.com
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kesal dengan kondisi pengadaan alat kesehatan (alkes) yang kebanyakan impor. Padahal, menurutnya Indonesia memiliki sumber daya yang mumpuni untuk produksi di dalam negeri.

Luhut menegaskan kepada para importir alkes, untuk tidak melakukan impor barang pada negara lain. Dia menyebut bahwa Indonesia mampu membangun pabrik dan menghasilkan produk sendiri tanpa harus bergantung dengan negara orang. Dengan begitu, dapat memberikan investasi kepada negara.



"Orang-orang yang masih ingin impor-impor, importir-importir, Anda kan bisa bikin pabrik di dalam. Ya kan bisa investasi. Masak mau hanya importir importir (impor) terus sampai kapan kita mau begini," ujarnya dalam webinar, dilansir dari Okezone.com, Rabu (15/6/2021).


Luhut menaruh harapan pada importer untuk bisa mendorong diri dan menjadikan pelopor alkes untuk negara sendiri, sehingga dalam jangka panjang, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju dan dapat bersaing secara global.


Dalam kesempatan yang sama, Luhut menjelaskan, apabila dalam sektor kesehatan Indonesia para importir dapat menjadi pelopor alkes, Indonesia dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp200 triliun-Rp300 triliun dalam setahun.


"Alkes dalam bidang kesehatan ini, dana yang kita keluarkan hampir Rp490 triliun setahun jadi kalau ini sekarang kita bisa hemat Rp200 triliun-Rp300 triliun setahun, itu sama dengan investasi kita USD25 miliar per tahun. Jadi anda bisa bayangkan betapa penghematan pemborosan kita selama ini yang begitu tinggi," terangnya.


Luhut mencontohkan di Amerika Serikat sudah ada undang-undang yang melarang impor alkes. Alkes harus diproduksi dalam negeri sendiri. Menurutnya, kebijakan seperti itu bisa ditiru oleh Indonesia. Sehingga dengan begitu, selain masyarakat bisa mengkonsumsi produk asli Indonesia, tapi juga membantu dana pemerintah.


"Jadi kita Indonesia sendiri harus juga mengarah ke situ, jadi nanti di LKPP juga eloknya sudah mulai memperhatikannya karena Presiden sudah minta juga ada perbaikan mengenai undang-undang kita mengenai Alkes," imbuhnya.


Upaya semacam itu merupakan bagian dari program Gerakan Bangga Buatan Indonesia yang belakangan gencar digaungkan pemerintah. Program ini diharapkan dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk lokal, sehingga nantinya perekonomian domestik dapat meningkat. (OC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini