Rapor Timnas Indonesia di PPD 2022: Kebobolan Terbanyak

REDAKSI
Sabtu, 12 Juni 2021 - 22:04
kali dibaca


Ket Foto : Timnas Indonesia kalah 0-5 dari Uni Emirat Arab. (Media PSSI)

Mediaapakabar.com
- Rapor kebobolan Timnas Indonesia saat tampil di babak kualifikasi Piala Dunia atau Pra Piala Dunia (PPD) 2022 menjadi yang terburuk sepanjang masa.

Sebagai catatan, rekor kebobolan ini hanya dihitung saat tampil di fase grup. Jumlah kebobolan saat tampil di babak play-off atau fase lainnya yang tidak menggunakan grup, tidak masuk hitungan.


Ini karena format yang digunakan FIFA untuk babak Kualifikasi Piala Dunia kerap berubah. Pada 1958 misalnya, Indonesia berhadapan dengan Israel di fase kedua kualifikasi. Namun, ketika itu Indonesia menolak bertanding.


Begitu pula dengan format pada PPD 2014. Saat itu fase kedua kualifikasi menyerupai play-off: dua kali bertanding (kandang dan tandang). Sistem grup baru diterapkan pada fase ketiga. Ini sama dengan PPD 2010, di mana Indonesia disingkirkan Suriah dengan skor 11-1 pada fase kedua.


Untuk Piala Dunia 2022 atau edisi yang ke-22, Indonesia lolos ke fase kedua kualifikasi tanpa play-off. Garuda tergabung di Grup G bersama Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.


Dari 8 pertandingan di Grup G, Evan Dimas dan kawan-kawan tak meraih kemenangan, tetapi sekali imbang. Dari laga dengan format kandang tandang lantas terpusat karena pandemi Covid-19 ini Indonesia kebobolan 27 kali.


Ini jumlah kebobolan tertinggi setelah PPD 2014. Saat itu gawang Indonesia kebobolan 26 kali dari 6 pertandingan. Timnas Indonesia saat itu diarsiteki Wim Rijsbergen (2011-2012), dan Aji Santoso (2012).


Rijsbergen menangani Indonesia dari fase kedua hingga lima pertandingan fase ketiga, sedangkan Aji hanya memimpin satu pertandingan. Ini mirip edisi kali ini, di mana Simon McMenemy memimpin 5 laga dan Shin Tae Yong 3 pertandingan.


Sebelum PPD 2014, rapor kebobolan tertinggi Timnas Indonesia adalah saat PPD 1982 yang kebobolan 14 kali. Saat itu Indonesia ditangani pelatih asal Jerman Bernd Fisher (1980-1981) dan dilanjutkan (Harry Tjong (1981-1982).


Penampilan Timnas Indonesia di PPD 2014 dan 2022 memang paling buruk. Bedanya, pada PPD 2014 timnas Indonesia bergabung bersama tim-tim asal Timur Tengah: Iran, Qatar, dan Bahrain, sedangkan pada 2022 dominan dari Asia Tenggara.


Adapun pencapaian terbaik Indonesia pada babak kualifikasi saat PPD 1986. Ketika itu kualifikasi di Benua Asia dibagi dua zona: timur dan barat. Indonesia yang masuk zona timur menjuarai Grup 3B pada fase pertama, lantas disingkirkan Korea Selatan pada fase kedua (skor 1-2 dan 1-4). (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini