Pakar China: Penyelidikan Sumber COVID-19 Harus Beralih ke AS

REDAKSI
Kamis, 17 Juni 2021 - 18:18
kali dibaca

Ket Foto : Ilustrasi. (REUTERS/THOMAS PETER)


Mediaapakabar.com
Epidemiolog senior China mengatakan Amerika Serikat harus menjadi prioritas kelanjutan penyelidikan asal usul virus corona.

Usulan penyelidikan diserukan setelah adanya laporan yang menunjukkan penyakit itu kemungkinan beredar di AS awal Desember 2019 lalu.


Studi Institut Kesehatan Nasional (NIH) AS merilis laporan yang menyebut setidaknya tujuh orang di lima negara bagian Amerika Serikat terinfeksi SARS-CoV-2, beberapa pekan sebelum pemerintah secara resmi melaporkan kasus pertama.


Kepala Epidemiolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Zen Ghuang mengatakan perhatian harus beralih ke Amerika Serikat, yang lambat melakukan pengetesan orang di tahap awal wabah.


"Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi," katanya kepada Global Times, yang dikutip Reuters dari halaman CNNIndonesia.com, Kamis (17/6/2021).


Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian turut membuka suara soal laporan yang diterbitkan AS.


Ia mengatakan sekarang sudah jelas bahwa wabah Covid-19 memiliki "banyak sumber" dan negara lain harus kooperatif dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


Asal-usul Covid-19 menjadi sumber ketegangan politik antara China dan Amerika Serikat. Belakangan mereka memfokuskan Institut Virologi Wuhan, tempat wabah pertama kali diidentifikasi pada 2019 lalu.


China banyak menuai kritik terkait transparansi saat mengungkap data tentang kasus awal serta virus yang dipelajari di Institut Virologi Wuhan.


Maret lalu, China dan WHO mengeluarkan hasil penyelidikan yang menyebut kemungkinan besar virus berasal dari kelelawar yang menular ke manusia melalui hewan lain.


Namun Beijing mengatakan teori sumber Covid-19 yang masuk ke China bisa saja berasal dari kontaminasi makanan beku.


Sejumlah politikus luar negeri bersikeras meminta investigasi lanjutan mengenai kemungkinan sumber virus berasal dari kebocoran Laboratorium Wuhan.


Sebelumnya, Wall Street Journal juga melaporkan studi dari laboratorium nasional AS yang menyimpulkan bahwa teori kebocoran virus masuk akal.


Studi yang lain melaporkan peningkatan kemungkinan SARS-CoV-2 beredar di Eropa pada awal September 2019. Namun para ahli mengatakan, bukan berarti virus itu tidak berasal dari China, yang mana banyak virus corona mirip SARS ditemukan di negara itu. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini