Kenali Tanda Saturasi Oksigen Rendah pada Pasien COVID-19

REDAKSI
Senin, 28 Juni 2021 - 10:01
kali dibaca
Ket Foto : Pemeriksaan tingkat saturasi merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan terutama pada pasien Covid-19. Berikut tanda saturasi oksigen rendah. (iStockphoto/damircudic)

Mediaapakabar.com
- Pemeriksaan tingkat saturasi atau kadar oksigen merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan terutama pada pasien COVID-19. Berikut tanda saturasi oksigen rendah.

Kadar oksigen yang rendah dapat memicu masalah kesehatan. Darah bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen dalam darah bisa mengganggu kinerja tubuh.


Tingkat saturasi atau jumlah oksigen di dalam darah dapat dicek menggunakan alat pulse oximeter. Alat ini juga berfungsi untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah merekomendasikan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dengan menggunakan oximeter secara mandiri.


Sebagaimana dilansir WebMD, tingkat saturasi oksigen dianggap normal jika menunjukkan antara 95-100 persen. Sementara pada orang dengan masalah paru-paru seperti PPOK dan asma, tingkat saturasi akan berada di bawahnya.


Salah satu tanda saturasi oksigen rendah atau hipoksemia ditandai dengan tingkat saturasi di kisaran 90-92 persen. Angka ini menandai adanya masalah pada paru-paru dan kebutuhan oksigen tambahan.


Jika angka saturasi oksigen menunjukkan di bawah 90 persen, Anda disarankan untuk segera mencari pertolongan medis.


Selain pemeriksaan menggunakan oxymeter, saat kekurangan oksigen dalam darah, tubuh biasanya akan memunculkan sejumlah gejala.


Berikut tanda saturasi oksigen rendah.

"(Tandanya seperti) pusing, sesak nafas, dan berdebar," kata dokter spesialis paru, Erlang Samoedro dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (28/6/2021) pagi.


Sejumlah tanda lain di antaranya seperti:


- batuk-batuk

- napas ngos-ngosan

- bingung


Ada beberapa cara untuk mengatasi dan mencegah kekurangan oksigen dalam darah. Berikut mengutip berbagai sumber.


1. Buka jendela atau keluar menghirup udara segar

Hal sederhana seperti membuka jendela atau berjalan-jalan sebentar dapat meningkatkan meningkatkan kadar oksigen dalam darah secara keseluruhan.


2. Berhenti merokok

Setelah dua minggu tak merokok, banyak orang menemukan bahwa sirkulasi dan kadar oksigen secara keseluruhan meningkat secara signifikan. Fungsi paru-paru bahkan bisa meningkat 30 persen dalam waktu singkat.


3. Memelihara tanaman hias

Tanaman hias telah terbukti membantu memurnikan udara di dalam ruang. Tanaman membantu menghilangkan karbon dioksida dan mengisi kembali tingkat oksigen dalam ruang. Hal ini membuat lebih banyak oksigen bisa diserap ke dalam tubuh.


4. Latihan pernapasan

Ahli rehabilitasi paru merekomendasikan Anda untuk melakukan latihan pernapasan sederhana untuk menjaga kadar oksigen dalam darah. Misalnya dengan pernapasan bibir mengerucut atau pernapasan diafragma. Pernapasan ini membuka saluran udara dan meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh.


5. Konsumsi makanan yang memperlancar sirkulasi

Nitrat merupakan senyawa yang mengendurkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan suplai oksigen ke dalam tubuh. Menurut Your Story, Anda dapat menemukannya dalam buah bit, bawang putih, sayuran hijau, buah delima, sayuran silangan, kecambah, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.


Makanan-makanan di atas dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke seluruh sistem pembuluh darah. Tak hanya itu, tubuh juga memerlukan asupan folat dan B12 sebagai pembentuk zat besi, yang membawa oksigen dari darah. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini