Ket Foto : Ilustrasi. Beberapa ahli meyakini ada beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh kebiasaan berhubungan seks saat haid. (iStockphoto/Vasyl Dolmatov) |
Mediaapakabar.com - Hubungan seks yang dilakukan saat menstruasi masih menjadi perdebatan. Namun, beberapa ahli meyakini adanya bahaya hubungan seks saat haid.
Bagi beberapa orang, menstruasi tak jadi halangan untuk berhubungan seks. Saat menstruasi, konon hubungan seks jadi lebih menggairahkan.
Namun, beberapa lainnya mencoba menghindari hubungan seks saat datang bulan. Kebiasaan itu dipercaya bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Berikut beberapa bahaya berhubungan seks saat haid dilansir dari CNNIndonesia.com, Sabtu 12 Juni 2021.
1. Meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim
Dokter spesialis kandungan, Ni Komang Yeni Dhana Sari tidak menganjurkan dilakukannya hubungan seks saat menstruasi. Kebiasaan itu dapat meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim.
Yeni menjelaskan, saat menstruasi, mulut rahim akan terbuka. Hal itu membuat kuman dengan mudah masuk saat penetrasi.
"Takutnya ada iritasi pada daerah vagina, atau ada kuman dari luar vagina yang terdorong masuk akibat penetrasi penis," ujar Yeni.
Mulut rahim juga lebih sensitif saat menstruasi sehingga risiko infeksi akan menjadi lebih besar.
Risiko terjadinya infeksi juga didorong oleh tingkat keasaman vagina yang meningkat saat menstruasi. "Sehingga menyebabkan bakteri dan virus jumlahnya meningkat," ujar spesialis kulit dan kelamin, Edwin Tanihana.
2. Tak nyaman bagi perempuan
Tak hanya itu, hubungan seks juga akan membuat perempuan tidak nyaman jika dilakukan saat datang bulan. Apalagi mengingat ada beberapa perempuan yang mengalami rasa sakit berlebih saat menstruasi.
"Berhubungan seks saat menstruasi juga bisa membuat perempuan tidak nyaman, karena bisa saja sakit perutnya," ucap Yeni.
3. Meningkatkan risiko penyakit kelamin
Hubungan seks saat menstruasi juga bisa mengundang penyakit kelamin bagi kedua belah pihak.
Seorang perempuan yang mengalami infeksi Human papillomavirus (HPV) pada rahim, ujar Yeni, bisa menularkannya ke laki-laki. Laki-laki akan menjadi pembawa (carrier) HPV di dalam tubuhnya.
Hal ini tentu berbahaya bagi orang yang kerap bergonta-ganti pasangan. HPV yang ada di tubuh laki-laki tanpa disadari bisa saja ditularkan ke pasangannya yang lain.
4. Meningkatkan risiko endometriosis
Perempuan yang melakukan hubungan seks saat datang bulan juga rentan terhadap endometriosis. Nama terakhir merupakan kondisi saat jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Edwin menjelaskan, akibat penetrasi, darah haid yang seharusnya keluar bisa jadi masuk kembali dan menempel di sekitar dinding rahim.
Jika dibiarkan, endometriosis bisa menyebabkan tumor hingga kanker, bahkan meningkatkan risiko infertilitas.
Kendati demikian, Edwin tak melarang hubungan seks yang dilakukan saat haid. Asalkan, pasangan dalam kondisi sehat, tak memiliki penyakit menular seksual, dan tak memiliki luka.
"Alat kelamin kedua pasangan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum berhubungan. Tapi, risiko infeksi akan tetap ada," ujar Edwin. (CNNI/MC)