![]() |
Ket Foto : Lokasi longsor dekat pintu masuk kawasan wisata Danau Toba di Kabupaten Simalungun. (iNews.id) |
Dilansir dari iNews, akses kendaraan yang biasa melintas di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) setempat masih dialihkan. Petugas mulai membersihkan material longsor berupa batu, kayu dan lumpur.
Lokasi titik longsor ini tepatnya berjarak 200 meter sebelum pintu masuk Danau Toba. Petugas tampak membuat portal dan mengalihkan kendaraan menuju jalur alternatif.
Selain itu, sejumlah rumah warga yang tergenang lumpur juga mulai dibersihkan. Warga berharap pemerintah segera mengatasi masalah banjir dan longsor yang kerap terjadi dan mengganggu pariwisata di Danau Toba.
"Ini sering terjadi, tapi memang gak pernah membahayakan seperti ini. Soalnya cuaca di sini memang lagi hujan terus," ujar Berliana Saing, warga setempat, Jumat (14/5/2021).
Menurutnya, desanya ini memang butuh penghijauan terutama di bagian atas agar bisa menahan air. Mereka juga tak menyangka bisa terjadi banjir.
"Kami juga tidak tahu air itu datang dari mana," katanya.
Diketahui, kawasan wisata Danau Toba, tepatnya di pusat Kota Parapat, Jalinsum wilayah Desa Sualan, Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon diterjang banjir dan longsor, Kamis (13/5/2021). Banjir tersebut berasal dari Bukit Bangun Dolok Parapat, sungai kecil yang bermuara ke Danau Toba tersebut diduga tak mampu menampung debit air.
Akibat banjir dan longsor ini, arus lalu lintas di lokasi sekitar sempat lumpuh. Kuat dugaan, penebangan kayu legal maupun ilegal di sekitar perbukitan Parapat menjadi salah satu pemicunya. (II/MC)