Ditangkap Polisi, Ini Tampang Preman Mengaku dari SPSI yang Peras Warga Medan

REDAKSI
Kamis, 06 Mei 2021 - 15:02
kali dibaca
Ket Foto : Pelaku pemerasan warga di Medan dengan modus mencatut SPSI. (Antara)

Mediaapakabar.com
Polisi menangkap pria yang viral memeras warga di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pelaku bernama Khalid Ramanda (33) tersebut memalak warga dengan mengaku dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

"Pelaku diringkus di sebuah warung internet (warnet) di Jalan Bilal Kelurahan, Pulo Brayan Darat, Kota Medan, pada Selasa (4/5/2021) malam," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu Jefry Simamora dilansir dari Antara, Kamis, 06 Mei 2021.


Usai diamankan, kata Kanit, pelaku lalu diboyong ke Polsek Medan Timur guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.


Polisi menyelidiki kasus pemerasan tersebut setelah beredar video di media sosial (medsos) tentang seorang pria yang meminta uang secara paksa kepada warga dengan mengatasnamakan dari SPSI.


Menindaklanjuti informasi video tersebut, anggota Tim Polsek Medan Timur lalu mencari pelaku dan menemukannya sedang berada di dalam sebuah warnet.


"Selanjutnya, tim menciduk laki-laki tersebut dan diboyong ke Mapolsek Medan Timur untuk proses hukum," katanya.


Diberitakan sebelumnya, beredar video berdurasi 5 menit 33 detik yang menunjukkan pria mengenakan kemeja dan topi hitam berbicara dengan nada keras. Pelaku bernama Khalid itu bicara dengan seorang pria dan wanita.

Ket Foto : Screenshot video viral pria peras warga lagi bangun rumah di MedanScreenshot video viral pria memeras warga yang sedang membangun rumah di Medan. (Screenshot video viral)


"Abang bilang, Abang dari SPSI, minta uang. Saya bilang, bahwasanya ada kerja, ada uang. Gitu, kan?" ucap pria yang merekam video.


"Oke, nanti semua kami yang ngerjain ini. Deal? Kami bawa semua orang SPSI kami yang kerja, kami disuruh kerja, kan? Cocok?" ujar pria berkemeja hitam itu.


Pria yang merupakan pemilik rumah kemudian menjelaskan butuh dua orang tukang batu. Dia meminta, kalau memang ada tukang batu, silakan menjumpainya untuk diberi pekerjaan.


Khalid lalu mengaku pihaknya punya tukang yang dimaksud. Dia lalu menyebut orang yang sedang bekerja di rumah itu tak berhak bekerja karena wilayah itu 'milik' ormas mereka.


Perumahan, Bos-Korporasi Jadi Tersangka

"Orang ini nggak berhak kerja di sini. Kami lebih berhak, kami orang SPSI di sini. Itu ada pasalnya, laporkan, ini direkam kan. Kami yang berhak di sini kerja. Ada hak kami," ucap Khalid.


"Apa kami harus terima kalian semua?" ucap wanita pemilik rumah.


"Kami lebih berhak lagi kerja di wilayah ini. Dan orang ini kalau di wilayahnya sana lebih berhak orang ini. Misal kami kerja di sana, masuk orang SPSI kami ngerti kasih uang rokok orang itu," tutur si pria berkemeja hitam seperti dilansir dari detik.com.


Pria pemilik rumah kemudian menjelaskan hanya butuh dua tukang, sementara Khalid ngotot meminta delapan orang dari pihaknya dipekerjakan. Perdebatan terus berlangsung dan Khalid ngotot meminta agar dia dan teman-temannya dipekerjakan.


Setelah videonya itu beredar, polisi melakukan penyelidikan. Khalid, yang diketahui warga Pulo Brayan, Medan Barat, akhirnya diciduk. (ANT/DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini