![]() |
Ket Foto : Pejuang Palestina meluncurkan ratusan roket dari Gaza ke Israel (Reuters) |
Mediaapakabar.com - Aksi saling serang masih berlangsung antara pejuang Palestina di Jalur Gaza dengan militer Israel. Hingga Rabu (12/5/2021) pagi, sebanyak 35 warga Palestina tewas dan 5 orang dari Israel.
Kelompok militan Gaza menghujani beberapa kota Israel dengan ratusan roket pada Rabu dini hari, di antaranya ke Tel Aviv dan Beersheba.
Sirene meraung-raung membuat panik warga Israel yang berada sekitar 70 kilometer dari perbatasan, memaksa mereka bangun dari tidur.
Mereka berlarian menuju bunker perlindungan atau tiarap di trotoar menghindari roket yang lolos dari rudal pertahanan Iron Dome. Saksi mendengar rentetan suara ledakan.
Kondisi serupa terjadi di kota yang dihuni warga keturunan Arab dan Yahudi, Lod, tak jauh dari Tel Aviv. Di daerah itu dua orang tewas setelah roket menghantam sebuah mobil.
Sayap militer Hamas menyebut sebanyak 210 roket diluncurkan ke Beersheba dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas serangan udara Israel sebelumnya yang meratakan gedung berlantai 13 tempat permukiman di Gaza.
Bagi Israel, serangan roket yang mencapai Tel Aviv merupakan pertanda buruk sekaligus tantangan baru selama konfrontasi terbaru dengan Hamas. Selama ini sangat jarang roket-roket dari Gaza mampu mencapai Tel Aviv yang jaraknya mencapai puluhan kilometer dari perbatasan.
Sementara itu Israel melakukan ratusan serangan udara ke Gaza hingga Rabu dini hari. Selain gedung 13 lantai yang runtuh ada pula satu bangunan yang rusak berat setelah berulang kali dibombardir.
Israel mengklaim serangan udaranya menewaskan beberapa pemimpin intelijen Hamas. Selain itu Israel menyebut serangan ditujukan ke lokasi peluncuran roket dan kantor Hamas meski pada kenyataannya korban yang jatuh merupakan warga sipil.
Ini merupakan pertempuran terbesar Israel dan Hamas sejak perang 2014.
Utusan PBN untuk perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mendesak semua pihak segera menghentikan serangan.
"Hentikan pertempuran segera. Kita berada dalam situasi menuju perang berskala penuh. Para pemimpin semua pihak harus mengambil tanggung jawab meredakan ketegangan," ujarnya, di Twitter.
Sumber : Reuters/iNews.id