Sri Mulyani Ungkap Alasan Rombak Petinggi Kemenkeu

REDAKSI
Jumat, 12 Maret 2021 - 15:06
kali dibaca
Ket Foto : Menkeu Sri Mulyani melakukan peromban pejabat besar-besaran di Kementerian keuangan. (CNNIndonesia.com).

Mediaapakabar.comMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan alasan perombakan pejabat di kementeriannya. Ia mengatakan hal tersebut dilakukan agar ada perspektif dan semangat baru bagi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

"Pengalaman bapak-bapak sekalian untuk bisa mengisi jabatan baru dengan perspektif baru dan semangat baru saya yakin akan memberikan nilai tambah luar biasa bagi Kemenkeu dalam menghadapi tantangan yang sedang kita hadapi," ujarnya saat memberikan sambutan dalam pelantikan tersebut, Jumat (12/3/2021).


Sri Mulyani menuturkan 2021 merupakan tahun penuh tantangan. Dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2020, Kemenkeu diamanatkan untuk membantu dan melindungi perekonomian. Padahal, di sisi lain pihaknya punya kewajiban menjaga kesehatan APBN di jangka menengah.


"Tugas yang saling berlawanan namun harus dilaksanakan secara seimbang dan tepat waktu serta tepat ukuran," tuturnya dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat 


Tak hanya itu, tantangan dan tanggung jawab lain yang tak kalah penting juga menanti di tahun depan. Salah satunya mensukseskan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan negara-negara G20 di tahun depan.


Artinya berbagai langkah dan aktivitas di Kemenkeu bersama dengan BI dan kementerian atau lembaga yang lain akan meningkat untuk persiapannya.


"Ini adalah momen yang sangat penting bagi saya untuk bersama-sama meresapi tanggung jawab yang kita emban di Kemenkeu," ucapnya.


Dalam sambutannya Sri Mulyani juga berpesan kepada beberapa pejabat eselon I yang dirotasi ke posisinya yang baru.


Kepada Askolani, yang kini menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, Sri Mulyani meminta agar esktensifikasi barang kena cukai dilakukan guna mengoptimalisasi penerimaan negara.


Selain ekstensifikasi barang kena cukai, ia juga menyampaikan bahwa masih banyak reformasi perlu dilaksanakan DJBC. Misalnya, penguatan integritas, budaya organisasi, dan kelembagaan harus menjadi perhatian.


"Saya akan terus meminta DJBC meningkatkan pelayanan fasilitas perdagangan dan industri termasuk untuk ekspor di mana setiap kanwil memiliki tugas untuk mendorong ekspor di Indonesia. Serta melakukan perlindungan dari ancaman penyelundup APBN. Dukungan kepada masyarakat dan ekonomi dengan mengadopsi teknologi termasuk keharusan," ujar Sri Mulyani.


Kepada Isa Rachmawarta yang kini menjabat Dirjen Anggaran, ia meminta agar tugas yang sedang dan tengah berlangsung seperti finalisasi proses DIPA program PEN 2021.


Ia juga meminta Isa untuk terus melakukan modifikasi anggaran berdasarkan koordinasi dengan kementerian/lembaga.


"Menghilangkan bottle neck namun harus tetap berhati hati dan menjaga tata kelola yang baik," imbuhnya.


Kepada Dirjen Perbendaharaan yang kini diemban Hadiyanto ia meminta agar berbagai reformasi yang sudah dilakukan terus dilanjutkan dan diakselerasi. Ia juga meminta Hadiyanto untuk mengembangkan market place bagi supplier pemerintah untuk bisa meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.


"Saya harap itu dikembangkan dengan penuh kreativitas Pak Hadiyanto yang selama ini juga mengawasi transformasi dan digitalisasi di Kemenkeu," tuturnya.


Kepada Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) yang kini diemban Rionald Silaban ia berpesan agar aset negara tak hanya dikelola dengan cara administratif melainkan juga managerial.


Di samping itu, ia meminta Rionald untuk mampu meningkatkan kemampuan Kemenkeu di dalam menyelesaikan dan mengelola piutang negara dan kekayaan negara lainnya.


"Tugas penagihan untuk beberapa outstanding issue yang memiliki peranan yang strategis, suatu tugas yang tidak hanya bisa dilakukan DJKN," tuturnya.


Selanjutnya, kepada Heru Pambudi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, Sri Mulyani berpesan agar tetap fokus pada transformasi kemenkeu yang sudah dibangun oleh Sekjen sebelumnya.


Terakhir, kepada Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang kini dijabat Andin Hadiyanto, ia meminta agar kualitas kurikulum dan tenaga pendidikan di Politeknik Keuangan Negara STAN terus ditingkatkan.


"Saya juga berharap dana abadi LPDP dapa dikelola secara prudent dan dengan tata kelola yag baik," pungkasnya. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini