Sosok Nenek yang Berjualan Minyak Eceran Demi Membiayai Kebutuhan Cucunya

REDAKSI
Senin, 15 Maret 2021 - 00:13
kali dibaca
Ket Foto : Nenek Taniem (74) warga Dusun VII, Desa Rawa Doli, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara merupakan sang pejuang untuk cucunya yang berusia 4 tahun dan sudah menjadi yatim piatu.


Mediaapakabar.comNek Taniem, warga Dusun VII, Desa Rawa Doli, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara merupakan sang pejuang untuk cucunya yang berusia 4 tahun dan sudah menjadi yatim piatu.

Demi membiayai kebutuhan dan membahagiakan sang cucu, hari demi hari dilalui Nenek berusia 74 tahun ini dengan berdagang minyak eceran di simpang Jalan Pintu masuk Dusun VII, Desa Rawa Doli.


Dengan menggunakan alat jual seadanya tanpa ada tempat atau kios dagangan, dirinya tetap berusaha menjajakan minyak eceran dengan sebuah jerigen dan botol air mineral yang Nek Taminem  miliki.


Informasi dihimpun, Nek Taniem berdagang minyak eceran sejak 2 tahun lalu, untuk memberikan jajan kepada cucunya yang saat ini diasuh oleh     anak ke 6 nya yang tinggal bersama dirinya.


"Saat ini saya mengurus cucu saya yang masih berusia 4 tahun dan sudah yatim-piatu, orang tuanya meninggal dunia sejak usia nya 2 tahun. Saya berusaha dengan hasil menjual minyak eceran dari mulai jam 05.00 WIB, sampai Jam 18.00 WIB dengan hasil Rp20 ribu itu kalau habis atau kalau beruntung," katanya, Minggu, 14 Maret 2021.


Selain itu, kata nek Taniem, saya juga menjual rokok juga. Yah untuk tambah-tambahan modal sehari hari agar jangan kehabisan modal berdagang.


"Sampai saat ini, yang saya pikirkan selagi saya masih hidup saya ingin cucu saya bahagia. Dan saya hanya bisa berdoa kepada Allah agar kami sehat selalu, biarlah kami hidup dengan apa adanya asalkan tetap sehat dan terus bersyukur," ungkapnya dengan meneteskan air matanya.


Sementara itu, Taufik tetangga nek Taniem mengatakan memang Nenek Taniem itu sangat luar biasa. Udah setua itu, dirinya masih ingin berusaha. Walau berjualan minyak eceran. Tapi kami salut dengan kegigihannya memperjuangkan cucunya yang yatim-piatu.


"Nek Taniem sangat ramah kepada siapapun yang lewat dan menyapanya. Sejak anak yang ke-4 nya tiada, dirinya sering tidur di tempat anak nya yang ke 6. Dikarenakan gubuk yang dulu menjadi rumahnya sudah hampir roboh dan juga sering kebanjiran," ujarnya. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini