 |
| Ket Foto : Dugaan pencabulan SS mencium FF |
"Keponakan saya dicium secara paksa oleh pemilik toko tempatnya bekerja," sebut paman korban, Ivan (45) kepada wartawan di Mapoldasu, Senin (22/3/2021).
Kata Ivan, kedatangannya ke Mapoldasu berniat untuk melaporkan SS yang merupakan pemilik toko DS. Namun, niat itu terpaksa ditunda karena FF masih trauma akibat perbuatan pelaku dan belum bisa diajak bicara.
"Dia (FF) masih susah diajak bicara. Kami akan ajak dulu korban secara perlahan agar mau melaporkan pelaku. Kami keluarga sangat tidak terima," tegas Ivan.
Menurut Ivan, dugaan pencabulan itu terjadi pada Senin (15/3/2021) lalu di tempat kerja FF. SS mencium FF secara paksa dan tiba-tiba dari arah belakang sambil memegangi pundaknya.
Perbuatan pelaku membuat korban menangis dan mengadu kepada pacarnya R, warga Perbaungan. R kemudian mendatangi tempat kerja FF hingga mereka akhirnya pulang.
"FF menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya dan tidak terima. Karena itu, dugaan pencabulan itu mau dilaporkan ke pihak berwajib," pungkasnya.
Seorang penyidik Subdit IV/Renakta Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut ketika dikonsultasikan soal dugaan pencabulan yang dilakukan SS, menyarankan pihak FF untuk segera membuat Laporan Polisi (LP) agar bisa segera ditindaklanjuti.
Apalagi, FF memiliki bukti foto SS telah menciumnya. "Bisa dilaporkan itu bang, buat aja LP-nya," ujar penyidik.
Sementara, SS dikonfirmasi melalui telepon seluler menyebut, dugaan aksi cabul dengan mencium FF secara paksa itu dilakukan karena mereka saling menyukai.
"Kami pacaran Bang, tidak ada paksaan. Kami saling suka sama suka," sebut SS, Selasa (23/3/2021).
Ditanya tentang statusnya, SS mengaku sudah berpisah dari istrinya dan sedang menjalin hubungan asmara dengan FF. "Saya sudah pisah dengan istri saya," tandasnya. (Fadri)
.jpeg)
