Juli 2021 Sekolah Bakal Dibuka, DPR Minta Nadiem Siapkan Juknis Tatap Muka Terbatas

REDAKSI
Minggu, 21 Maret 2021 - 23:13
kali dibaca
Ket Foto : Mendikbud Nadiem Makarim Raker dengan Komisi X DPR. (Liputan6.com)


Mediaapakabar.comMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menuturkan, sekolah wajib menggelar pembelajaran tatap muka terbatas setelah vaksinasi guru dan tenaga didik kedua dipenuhi.

Kemendikbud menargetkan pada Juli 2021, seluruh sekolah seluruhnya sudah dibuka untuk pembelajaran tatap muka. Meksi, pembelajaran tatap muka ini dengan sistem campuran (hybrid) dengan masih menerapkan pembelajaran daring.


Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa meminta Nadiem mempersiapkan dengan matang rencana pembukaan sekolah. Yaitu dengan membuka petunjuk teknis (juknis).


"Juknis ini sebaiknya menyertakan arahan terkait persiapan menjelang pembelajaran hybrid, proses pembelajaran hybrid termasuk evaluasi pelaksanaannya dalam pemaparan yang cukup detail pada masing-masing metode pembelajaran, baik tatap muka maupun daring. Sehingga meskipun katakanlah yang memilih pembelajaran tatap muka hanya 10 persen siswa atau sebaliknya yang memilih pembelajaran daringlah yang hanya 10 persen, guru tetap memberikan fokus perhatian dan persiapan yang sama baiknya," katanya dilansir dari merdeka.com, Minggu, 21 Maret 2021.


Guru bakal mendapatkan tugas yang lebih luas karena menyiapkan pembelajaran secara daring juga tatap muka. Juknis tersebut bisa menjadi pedoman pengajar agar tidak terbebani dengan sistem baru ini. Sistem hybrid ini menjadi tantangan bagi para guru.


"Kematangan dan kecermatan penyiapan proses kedua sistem belajar ini sangat diperlukan agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung efektif, efisien dan tidak memberatkan baik bagi murid, pendidik juga orang tua," terang Ledia.


Sekretaris Fraksi PKS ini mengingatkan, pembelajaran campuran ini harus disiapkan dengan matang. Karena kondisi dan situasi prasarana dan sarana pembelajaran yang beragam di setiap daerah.


"Campuran pembelajaran tatap muka dan daring yang kita dengar sebagai pembelajaran hybrid ini harus disiapkan dengan sangat matang dan cermat mengingat begitu beragamnya situasi kondisi, prasarana dan sarana pembelajaran di negara kita," jelasnya.


Ledia tak lupa mengingatkan protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik di sekolah saat pembelajaran tatap muka.


"Guru-guru kan dijamin sudah divaksin sebelum masa pembelajaran tatap muka dimulai. Anak-anak tidak divaksin karena belum ada vaksin untuk anak-anak, padahal mereka tetap bisa terpapar covid baik dengan atau tanpa gejala. Orangtua murid belum tentu semua sudah divaksin. Maka memastikan di sekolah ada prokes ketat dan murid terpantau pergi dan pulang sekolah tanpa melipir ke tempat-tempat lain juga merupakan satu keniscayaan," pungkasnya. (MC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini